•Rosé POV
Kelas telah berakhir dengan damai dan tenang, sekarang waktunya istirahat.Aku sangat bersyukur karena selama jam pelajaran tadi, Jungkook tidak mengganguku seperti kemarin.
Mungkin karena kemarin aku melempar kue coklat ke wajahnya, dan dia jadi takut padaku.
Bagus lah, itu lebih baik. Berkat kue coklat aku tidak diganggu lagi. Ya mungkin.
"Ssst.. Roje!"
"V, bukan Roje namanya. ughmm.. mungkin Lojey."
Aku mengerutkan kening ketika mendengar suara samar-samar orang yang berdebat di belakangku.
"Lojey!"
Karena aku penasaran dengan dua orang itu, akhirnya aku berbalik dan melihat kedua lelaki kembar Jeon. Dan ternyata mereka menatapku.
"Lihat apa kata ku, namanya Lojey."
Aku membalikan badan ku lagi, tapi tidak ada siapapun di depan sana. Aku mengerutkan kening lagi dan memutuskan terus berjalan meninggalkan si kembar itu.
"Tunggu Lojey!" keduanya secara bersamaan menghalangi jalan ku.
"Kenapa kamu mengabaikan kami?" tanya V dengan raut wajah sedih.
"Sorry?"
"Ck, kami berbicara dengan mu." sekarang Taehyung yang bersuara.
"Ah, tapi sebelumnya namaku adalah Rosé." koreksiku yang membuat si kembar tersenyum malu.
"Tuh kan, kamu salah menyebut namanya hahaha." Taehyung tertawa seraya menepuk-nepuk pundak V yang menunduk malu.
"Hihi maaf, aku sedikit lupa dan namamu sulit dilafalkan untuk orang korea." V menggaruk tenguknya.
Aku mengangguk dan baru satu langkah mereka menghalangi jalan ku lagi, "Ada apa dengan kalian berdua?"
"Ah iya." V menyikut perut Taehyung pelan.
"Tidak, kenapa aku?" tanya Taehyung lalu menatap kembarannya dengan alis yang terangkat satu bingung.
"Tadi kamu ingin berbicara dengannya kan?"
"Yah, kita berdua ingin berbicara sesuatu dengan mu." Taehyung mengalah dan melangkah lebih dekat denganku.
"Maaf Aku harus pergi sekarang." tolak ku lalu mulai berjalan ke samping mereka.
Aku benar-benar tidak ingin terlibat dengan keluarga Jeon lagi, dan kuharap yang kemarin adalah yang terakhir.
"Tunggu, tunggu Roj-- "
"Rosé."
"Yah betul. Rosé, jangan pergi ke ruang makan!" beritahu Taehyung dengan sedikit kepanikan di wajahnya.
"Percayalah, di depan kantin Jungkook sudah menyiapkan jebakan untuk mu, mungkin itu untuk balas dendam karena kemarin kau melempar kue coklat ke wajahnya. Ah entah lah. Tapi aku tidak mau kamu kena jebakannya, jadi jangan ke kantin!" jelas Taehyung seraya memegang pundakku.
"Kupikir... Kalian ada di pihak Jungkook, kalian kan saudaranya." aku menepis tangan Taehyung pelan.
"Tidak!" keduanya berkata pada saat yang bersamaan.
"Ya dia memang saudara kita, tapi kita tidak ada di pihaknya." ucap V.
"Ya dan kita tidak segila itu berpihak padanya." lanjut Taehyung dan itu membuat ku berpikir.
Bagaimana jika nanti tidak ada kue coklat atau jebakan di kantin?
Bagaimana kalau yang sebenarnya yang menjebak ku adalah si kembar ini?
Dan mereka hanya ingin membuat ku kelaparan. Ya benar, kamu pintar Rosé.
"Ok, terima kasih." aku berjalan melewati keduanya untuk menuju ke ruang makan.
"Hei tunggu! Apa yang kamu lakukan?!"
Aku mempercepat langkahku tanpa memedulikan keduanya.
Aku lapar dan ingin makan.
"Rosé jangan pergi ke ruang makan! Tolong dengarkan kata kami!"
Hingga aku sampai di depan pintu ruang makan, tapi sepertinya tidak ada apa-apa.
Aku melirik ke dalam ruang makan dulu dan melihat bahwa semuanya aman. Ya.. Tidak ada kue coklat atau apa pun itu.
Aku hendak melangkah memasuki ruang makan, tapi dengan cepat seseorang menarik pinggangku dan memelukku.
Mataku terbelalak saat melihat bagaimana kue coklat dan sirup merah jatuh dari atas pintu. Ternyata benar kata si kembar tadi.
Tapi siapa yang menarikku?
Laki-laki itu perlahan melepas pelukannya dan menghadap ku. Hampir semua orang yang melihatnya terkesiap.
Mulut ku menganga saat melihat warna mata hijau lautnya.
Itu Jimin!
KAMU SEDANG MEMBACA
School Of Vampire ✔
Fiksi PenggemarRoséanne Park, dia tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia setengah vampire. Rosé adalah vampire muda yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan 8 siswa tidak biasa di bloody dawn High School. And welcome t...