Roséanne Park, dia tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia setengah vampire.
Rosé adalah vampire muda yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan 8 siswa tidak biasa di bloody dawn High School.
And welcome t...
"Kita sudah hampir keluar dari dark forest." kata V sebagai pemandu jalan di paling depan bersama kembarannya.
"Apa kau masih kuat kook? Api mu mulai memudar." Jennie memandang adiknya dengan khawatir.
Aku menoleh kebelakang dan menatap Jungkook. Jennie benar, api Jungkook mulai memudar dan badannya terlihat lemas. Jungkook pasti sudah lelah.
"Jalan saja." seru Jungkook kesal karena semua berhenti berjalan dan menatapnya.
Yang lain kembali berjalan pelan kecuali aku dan Jungkook yang masih terdiam di tempat.
"Apa lagi mau mu?"
"Tubuhmu lemah. Jika kamu terus memaksakan kekuatan mu itu akan berbahaya, kamu bisa pingsan nanti." Jawabku. Jungkook hanya menatapku dan kembali berjalan.
Aku mengedarkan pandangan ku ke sekitar. Walaupun dengan cahaya yang minim aku bisa menemukan kayu di belakang pohon yang tidak jauh dari posisiku berdiri.
Aku mengambil kayu itu lalu berlari ke depan menyusul Jennie yang sudah lumayan jauh.
"Jennie-yaa, bisakah kamu mengucapkan mantra untuk mengeluarkan minyak tanah atau minyak apapun itu ke ujung kayu ini?" Jennie melihatku lalu turun ke kayu yang ku pegang.
Dia menutup matanya seraya menunjuk ujung kayu ini. Jennie membuka matanya dan aku melihat ujung kayunya sudah mengkilat seperti dibaluri minyak.
"Terima kasih." aku langsung berlari kebelakang menyusul Jungkook yang berjalan dengan pelan.
"Kook, aku minta api mu ya." aku mendekatkan kayu yang ku pegang ke tubuh Jungkook.
"Yak! Tanganmu bisa terbakar bod-"
"Oke, matikan saja api mu." aku mengangkat batang kayu yang sudah terbakar ke depan wajahnya.
Kerutan di keningnya berangsur-angsur menghilang diikuti dengan api di tubuhnya yang perlahan-lahan memadam.
Aku terkejut saat melihat tubuh Jungkook yang berdiri tidak seimbang. Aku langsung memeluk lengannya dengan tanganku yang kosong, hampir saja aku menjatuhkan batang kayunya.
"Kamu benar-benar tidak memiliki tenaga." aku kemudian mengganti posisi dengan meletakkan satu tangannya di bahuku dan tangan ku di pinggangnya.
"Berikan padaku." Jungkook mengambil kayu yang berada di tanganku dan menariku lebih dekat ke tubuhnya.
Kami lanjut berjalan walaupun sedikit lamban karena aku harus menopang tubuh jungkook yang.. berat.
Kami sudah keluar dari dark forest. Jungkook langsung membuang kayu itu ke sembarang arah dan lanjut berjalan lagi.
"Kita sudah memasuki area sweetvils." Jimin menoleh ke belakang, dan matanya jatuh padaku dan Jungkook.
Dia tertegun melihat posisi kami.
"Apa Jungkook punya kelemahan di sweetvils?" tanya Jennie yang juga melihat posisiku yang terbilang sangat dekat dengan Jungkook.
"Kita tidak bisa meng-" Taehyung menoleh dan tercekat.
"Apa? Aku hanya membantunya." belaku seraya menatap mereka bergantian.
"Oh, ada makanan!"
Kami berpaling ke V yang sedang menunjuk ke arah meja panjang berisi beberapa dessert di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan!" teriak Irene memberhentikan V yang sudah berancang-ancang untuk lari.
"Kenapa?"
"Itu pasti jebakan." jawab Irene lalu mengeluarkan tongkat sihirnya.
"prostateftikóneroú." gumam Irene lalu muncul perisai air besar yang mengelilingi kami.
Aku mengerutkan kening melihat beberapa siswa mendatangi meja lalu memakannya. Mereka langsung pingsan detik itu juga. V yang melihat itu sontak saja terkejut.
"Untung aku lebih cepat daripada sihirnya. Makanan itu mempunyai bau yang bisa memikat siapa saja yang menciumnya. Sebaiknya kita cepat pergi dari sini sebelum sihir itu bangkit lagi." jelas Irene dan perisai air itu tiba-tiba menghilang.
"Taehyung, peta nya." pinta Jimin yang langsung dituruti oleh si pemegang peta.
"Gocta falls ada di kiri kita dan ryc savanna ada di sebelah kanan." Jimin melirik Jennie di sampingnya, "Kemana kita akan pergi?"
"Bagaimana kalau ke gocta falls?"
"Tunggu dulu!" Semuanya menoleh padaku.
"Kalau kita memilih gocta falls jalannya akan lebih jauh dari garis finish dan itu membuang-buang waktu. Menurutku akan lebih cepat kalau kita mengambil jalan ryc savanna. Walaupun kemungkinan sangat besar untuk bertemu dengan glorc tapi itu sudah dekat bukan dari red beech." jelasku.
"Tinggal bunuh saja, apa susahnya." sekarang Jungkook yang buka suara.
"Gampang sekali kau bicara. Lihat, kondisi mu sedang lemah." Jimin menatap sinis Jungkook.
"Cukup kalian berdua! Jadi, haruskah kita menyusun rencana?" tanya Irene yang sedari tadi diam menyimak. Semuanya mengangguk.
"Oke, aku dan Jennie akan mengawasi ibu glorc. Taehyung dan V kalian urus glorc yang lainnya. Dan Jimin, kau tolong jaga Jungkook dan Rosé." Irene membagi tugas yang langsung disetujui oleh yang lainnya.
"Oke, ayo pergi!" seru taehyung dan mulai berjalan ke ryc savanna.
Aku mendongak menatap Jungkook yang hanya diam dengan muka tanpa ekspresi. Dia menoleh kepadaku dan mata kita bertemu.
Detak jantungku semakin bertambah cepat ketika dia tiba-tiba tersenyum manis kepadaku.
Shit! Sudah dua kali dia tersenyum semanis itu hari ini!
Gila.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.