[42]

2.5K 409 36
                                    

•Jungkook POV


"Akhirnya aku bisa menggunakan kekuatan ini dengan baik." Rosé tertawa dan melihat dirinya sendiri.

Aliran darah dari luka kecil maupun tusukannya tidak kunjung berhenti.

Hatiku sangat nyeri ketika melihat gadis yang paling kucintai ini sedang melawan rasa sakitnya.

"Rosé..."

Dia menoleh padaku dan memberikan senyuman yang seolah dia tidak merasakan apa-apa.

Air mataku semakin deras mengingat bagaimana dia menyelamatkan ku dan merelakan nyawanya sendiri.

Seharusnya tidak seperti ini!

Apa aku bisa bertukar posisi olehnya? Aku tidak ingin dia merasakan rasa sakit yang amat sangat menyakitkan.

"Jangan menangis... Semuanya akan baik-baik saja." Roséa menyentuh wajahku dengan tangan kecilnya.

"Jungkook-aa.. Aku mulai mengantuk."

Aku langsung terkejut dan meraih kedua tangannya lalu ku kecup dengan lembut.

"Tidak, kamu tidak boleh tidur, Rosé. Tolong jaga rasa kantuk mu itu." aku menggelengkan kepala tanda tidak setuju.

Rosé mencoba meraih pedang yang telah tertusuk di punggungnya dan tanpa aba-aba dia mencabutnya dengan sekali tarik.

Aku tercengang mendengar dia mengerang kesakitan. Lalu tidak lama kemudian, Roséa menidurkan kepalanya di atas pahaku dan tersenyum kecut.

"Jungkook, bernyanyilah untukku."

"Selama aku bertemu dengan mu, aku belum pernah sekalipun mendengar mu bernyanyi." Rosé mengusap pipiku dengan halus.

"Rosé--"

"Aku berjanji akan mendengarkan lagumu sampai selesai." potongnya lalu dia membuka matanya dan menatap mataku lekat, "Semuanya akan baik-baik saja."

"Bernyanyilah untukku, Jungkook." tambahnya dan menutup matanya lagi.

Aku menelan ludah susah payah sebelumnya mengambil nafas untuk mulai bernyanyi.



(Play: ghost of you-5sos)

Here I am waking up
Still can't sleep on your side
There's your coffee cup
The lipstick stain fades with time
If I can dream long enough
You'd tell me I'd be just fine
I'll be just fine

Aku melihatnya tersenyum tapi air mata juga ikut menetes dari matanya yang terpejam.

Aku meraih tangannya yang memegang pipiku dengan gemetar dan ikut memejamkan mata sama seperti yang dilakukan olehnya.

So I drown it out like I always do
Dancing through our house
With the ghost of you
And I chase it down
With a shot of truth
Dancing through our house
With the ghost of you

Aku tidak memiliki keberanian membuka mata sekarang. Aku tidak ingin melihatnya kesakitan.

Walaupun dia bertingkat tidak merasakan apapun, aku sangat yakin dia sedang menahan itu semua sendirian.

Cleaning up today
Found that old Zepplin shirt
You wore when you rn away
And no one could feel your hurt
We're too young, too dumb
To know things like love
But I know better now

Aku menarik napas dalam-dalam dan merasakan cengkeraman tangan Roséa padaku semakin erat.

So I drown it out like I always do
Dancing through our house
With the ghost of you
And I chase it down
With a shot of truth
Dancing through our house
With the ghost of you

Cengkraman tangan yang semulanya erat sekarang perlahan-lahan mulai melemah dan mengendur.

Aku membuka mata. Masih sama, mata yang terpejam dan senyuman manis yang belum melunturkan sedari tadi.

Setetes air mata jatuh sebelum semuanya kembali seperti semula.

Waktu kembali bergerak, dan disekitar ku kembali berisik dengan suara-suara yang tercampur menjadi satu.

"R-Rosé..." panggilku, tapi tidak ada jawaban dari si pemilik nama.

"Rosie, bangunlah. Semua masalahnya sudah selesai, kita akan hidup dengan tenang bersama."

"Rosé." aku menepuk-nepuk pipinya beberapa kali karena dia hanya diam dan tidak bergerak.

Rasa takut dan gugup sekarang menguasai diriku.

"Rosé!" aku berteriak dan terus memanggil nama gadis cantik yang berada di pangkuanku.

Jimin berjalan mendekati kami, dia meraih pergelangan tangan kiri Rosé. Aku hanya memerhatikan dan menunggu apa yang akan diucapkan olehnya.

Jimin.

Dia... Menggelengkan kepala.

"Rosé! Sudah kubilang jangan tertidur, bangunlah!"

"Aku belum menyelesaikan lagunya, kamu kan sudah berjanji padaku."

"Rosie.."

"Jungkook." Jimin menyentuh pundak ku yang langsung ku dorong badannya untuk menjauh.

"Rosie..." aku menggelengkan Kepala tidak percaya lalu memeluknya memasuki dekapanku.

"Jungkook dia pergi."

"TIDAK!"









































Guys! Ngefeel ga sih? Masa aku yang nulis aku yang nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys! Ngefeel ga sih? Masa aku yang nulis aku yang nangis.

Aku saranin play ya musiknya, biar feelnya dapet.

School Of Vampire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang