[29]

2.5K 403 16
                                    

•Jungkook POV
 
  
Setelah aku membawa Rosé kembali ke kamarnya, aku pergi ke rooftop untuk sekedar mencari udara segar dan menenangkan pikiran.

Aku duduk di atas tembok penghalang dan menyaksikan bagian luar sekolah ini.

"Ternyata kamu disini, aku sudah mencari mu kemana-mana"

Aku melihat ke sekeliling dan menemukan Papa yang berada di depan pintu rooftop.

Moodku seketika menurun lagi melihat wajahnya. Aku turun dari tembok penghalang untuk pergi dari sini.

"Aku di sini untuk berbicara denganmu, bukan sebagai seorang Papa, tapi sebagai seorang pria."

Aku tercengang dan memutuskan membalikan badan lalu menatap matanya.

"Rosé... Apa benar dia bukan manusia?"

Aku terkejut dan sebisa mungkin mengontrol ekspresi ku agar dia tidak curiga, "Dia manusia."

"Dia memang mempunyai darah manusia, tapi darah vampirnya lebih banyak."

"Dia manusia." ulangku.

"Jika dia manusia... Kenapa aku tidak bisa mencium bau darahnya?"

"Kau mungkin mempunyai masalah dengan indra penciuman mu." aku tertawa pelan.

"Jangan berbohong Kook, aku di pihakmu."

Aku mengerutkan kening dan berjalan mendekatinya, "Kapan kau berada di pihakku?"

Dia menarik napas dalam-dalam lalu memegang batang hidungnya, "Aku tahu kamu membenciku karena aku memiliki seorang wanita bersamaku."

"Aku sebenarnya dikendalikan olehnya."

Aku hanya diam seraya menatap matanya dan menunggu kelanjutan ucapannya.

"Saat Joyi berada di dekatku... aku tidak bisa berkata buruk tentangnya, suaraku seperti terkunci dan tidak bisa keluar. Dan saat dia jauh dari ku, disitulah aku bisa mengendalikan diri." jelasnya dengan suara yang sedikit dipelankan.

"Maaf, aku sudah mengecewakanmu. Mama adalah wanita terakhir yang kucintai. Sampai Joyi datang dan menandaiku dengan kekuatannya."

Aku yang sedari tadi menatap matanya dan jelas bahwa apa yang dia katakan itu benar, tidak ada kebohongan di sana.

"Papa." Mata tajam ku berubah menjadi sendu. Aku sudah salah mengira dan berpikir yang tidak-tidak padanya.

"Dia... dia Chaeyoung." kataku yang membuatnya tercengang.

"Putri dari Park Chanyeol?" tanyanya dengan raut wajah yang terkejut.

"Ya, Papa." aku menganggukkan kepala.

"Jadi itu artinya dia adalah seorang--"

"Ya, dia mendapat kekuatan itu dari Papanya. Dan aku takut karena orang lain tidak akan memahaminya. Mereka akan membunuh Rosé ketika mereka mengetahui siapa dia sebenarnya." potongku lalu menundukkan kepala.

"Aku tidak mau kehilangannya lagi, Papa. Aku sudah kehilangan dia sebelumnya... Dan aku tidak mau itu terulang lagi."

Aku merasakan Papa menyentuh kedua bahuku, aku mendongakkan kepala dan menatap matanya dengan sendu.

"Rosé sangat penting bagimu, aku dapat melihat jika kamu sangat mencintainya." dia tersenyum tulus, "Aku akan membantumu.. Membantumu melindungi wanita yang kamu cintai."

Apa benar ini Papa ku? Aku tidak pernah sedekat ini padanya. Aku selalu berpikir buruk tentangnya tanpa tahu alasan dan sifat aslinya.

"Jika itu cara anak kesayanganku memaafkanku, aku akan melakukannya." dia mengusap rambutku dengan lembut.

School Of Vampire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang