•Rosé POV
Beberapa hari telah berlalu, dan selama itu Jungkook dan para kakaknya masih belum berbaikanAku tidak tahu apa penyebab mereka bertengkar. Yang aku tahu adalah mereka semua marah pada Jungkook. Begitu pula dengan sebaliknya.
Dan juga setiap pagi aku melihat Jungkook sudah berada di depan kamar. Menungguku dengan membawa sekuntum mawar merah ditangannya.
Terkadang aku bertanya-tanya, apa dia sudah makan atau belum. Karena dia selalu ada di sana terlalu pagi.
Jadi aku mempertimbangkan untuk menyuruhnya masuk ke kamar ku dan lisa untuk sekedar sarapan di dalam, walaupun itu melanggar aturan kamar.
Aku mengakui bahwa aku menyukai jungkook. Entah bagaimana perasaan itu muncul dengan sendirinya.
Tapi aku menjadi ragu dengan cerita Lisa tadi malam.
•Flashback:"Apa kamu yakin?" tanya lisa dengan wajah seriusnya.
Dia berbaring di atas kasurku dengan kedua tangannya menjadi tumpuannya.
"Ya, kau sudah mengatakan pertanyaan itu berulang kali." Jawabku dengan wajah kesal.
"Tapi apa kamu tidak pernah mendengar rumor tentang Jungkook kalau dia adalah playboy di sini?"
Aku mengerutkan kening sembari menunggu apa yang akan diucapkan Lisa selanjutnya.
"Bukannya apa-apa Rosé, tapi aku tidak mau kamu jatuh pada perangkapnya."
"Wait wait, perangkap apa maksud mu?"
"Huh.. Aku pernah mendengar jika beberapa tahun yang lalu, sebelum kita bersekolah disini. Ada lima siswi yang hampir bunuh diri karena Jungkook memainkan perasaan mereka."
-
Aku menghela napas setelah percakapan ku dan Lisa terulang di otakku.
Apa cerita itu memang benar? Apa itu hanya rumor yang dibuat oleh seseorang untuk menakut-nakuti agar kita tidak mendekati Jungkook? Entahlah.
Setelah apa yang Jungkook berikan padaku, seperti hal-hal kecil yang membuat jantungku berdetak tidak karuan.
Apa itu semua adalah langkah awal untuk memancing ku untuk memasuki perangkapnya lalu dia akan menghempaskan ku ketika aku sudah benar-benar mencintainya?
Aku menjadi takut untuk berdekatan dengan Jungkook dan juga menjadi ragu dengan perasaan ku sendiri.
Dugh
"Aww" aku meringis ketika bahuku tertabrak oleh seseorang.
"Maaf, maafkan aku." orang itu meminta maaf dan membungkuk berulang kali.
"Ah, seharusnya aku yang meminta maaf karena melamun saat berjalan. Jadi aku minta maaf."
Orang itu mengangguk lalu berlari dari hadapan ku.
Dia seperti sedang terburu-buru atau.. Ketakutan?
Aku mendongak dan dihadapan ku sudah ada patung bloody dawn highschool dan di belakangnya terdapat pintu keluar yang sangat tinggi.
Itu adalah patung laki-laki bertaring yang sedang membungkuk, sedangkan di belakangnya ada perempuan yang memegang pisau dan dalam posisi menusuk punggung laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Of Vampire ✔
FanfictionRoséanne Park, dia tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia setengah vampire. Rosé adalah vampire muda yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan 8 siswa tidak biasa di bloody dawn High School. And welcome t...