•Jungkook POV
"Sebenarnya apa yang terjadi di sini, Papa?""Apa mereka tidak tahu, Kook?" tanya papa yang ku balas dengan gelengan kepala.
"Apa yang kami tidak tahu?" Taehyung menatapku dan Papa bergantian dengan alis yang terangkat satu.
"Inilah yang ku maksud sebelumnya, pilih kasih. Ayolah Papa, dia bukan anakmu satu-satunya." kata Jennie kesal.
"Ini bukan salah Papa. Aku yang meminta Papa agar tidak menceritakannya, karena aku tidak percaya dengan kalian."
Wajah mereka seketika berubah ketika aku mengatakan kata-kata terakhir itu.
"Kamu tidak mempercayai kami?" Jimin menggelengkan kepalanya, tercetak jelas kalau dia kecewa dengan perkataan ku tadi.
"Hei, kami ini bersaudara."
"Ya aku tahu, tapi tetap saja aku tidak bisa mempercayai kalian semua." kataku sambil menatap para saudaraku satu persatu.
Apa yang ku ucapkan itu memang benar, mereka pasti tidak mengerti. Dan aku juga bukan orang yang mudah menaruh kepercayaan pada orang lain, ya walaupun itu saudara ku sendiri.
"Tapi Kook... Kami sudah menaruh kepercayaan padamu, tapi kam-"
"Aku tidak peduli." qku memotong ucapan Irene lalu menatap matanya tanpa ragu.
"Aku hanya bisa mempercayai diriku sendiri." aku beralih menatap papa, "Ayo pergi, kita perlu menyelamatkan Rosé sebelum terlambat."
Aku mulai berjalan, tapi langsung dihadang oleh si kembar, Taehyung dan V. Mereka berdua merentangkan kedua tangannya di depanku dengan wajah yang datar.
"Tidak ada yang boleh pergi dari sini sebelum mengatakan apa maksudmu itu." Jennie berjalan ke samping V lalu menatapku dengan sangat tajam.
"Kau tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan ku."
Aku mendorong Taehyung dan V yang menghalangi jalanku hingga tersungkur. Tetapi kemudian aku merasakan badanku terikat sesuatu.
Sial tanaman rambatnya Jennie!
"Ah ayolah Papa, kami tahu dia kesayangan mu, tapi tolong jangan bermain rahasia disini." Jimin menatap papa dengan sendu.
Aku memejamkan mata dan membuat seluruh tubuh ku dikelilingi oleh api, sehingga tanaman yang meliliti tubuhku terbakar hangus.
"Bwisit!" gumam Jennie kesal dan sedetik kemudian aku terkepung oleh gelembung yang sangat keras.
Ck, sial!
"Papa, beritahu kami. Apa rahasia kalian itu?" Irene berjalan ke depan papa lalu memberikan tatapan memohon yang jarang sekali kulihat.
"Jangan beritahu, papa."
"Eyy... Kook, kami ini saudaramu!" V menekan-nekan gelembung yang mengurung tubuhku.
"Jangan memaksaku! Biarpun aku memberitahumu, aku tahu kau tidak akan mengerti!" aku menggertakan rahang dan mengepalkan tangan.
Dasar keras kepala!
"Sepanjang hidupku, aku tidak akan mempercayaimu lagi."
"Buat apa aku menjadi kakakmu jika kau bersikap seperti ini? Apa kami pernah melakukan kesalahan padamu? Asal kau tahu Jungkook, kami semua berusaha sebisa mungkin untuk menjadi saudara yang baik untukmu." tambah irene dengan nada yang bergetar dan mata yang berkaca-kaca.
Sedangkan gelembung yang mengurung ku perlahan-lahan menghilang.
"Apa kalian ingin tahu, siapa kalian dalam hidupku?" tanyaku dengan menatap mereka bergantian, "Kalian tidak memiliki peran apapun dalam hidupku."
KAMU SEDANG MEMBACA
School Of Vampire ✔
FanficRoséanne Park, dia tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia setengah vampire. Rosé adalah vampire muda yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dia diberi kesempatan untuk bertemu dengan 8 siswa tidak biasa di bloody dawn High School. And welcome t...