CHAPTER 29

826 101 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben kau kesini? Kau tidak ada niat lain kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben kau kesini? Kau tidak ada niat lain kan?"

"Niat lain apa?" tanya Sooyun yang bingung dengan pertanyaan Jungkook.

"Misalnya meracuniku?" tanya Jungkook dengan wajah seriusnya. Sooyun seketika gugup saat Jungkook bertanya seperti itu.

Tiba-tiba Jungkook tertawa, dia mengacak rambut Sooyun karena gemas melihat wajah Sooyun yang terlihat aneh, "Aku hanya bercanda kenapa wajahmu seperti itu?" ujar Jungkook lalu memakan makanan yang Sooyun bawakan untuknya. Sooyun hanya bisa tersenyum kikuk mendengar penuturan Jungkook.

"Hari ini jadwal ku cukup padat mungkin aku pulang sedikit terlambat karena masih ada rapat sore ini" ujar Jungkook setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Kalau pulang malam, jangan lupa makan malam dulu tidak perlu makan di rumah nanti perutmu sakit kalau telat makan" titah Sooyun yang dijawab dengan anggukan mengerti oleh Jungkook.

"Aku pulang sekarang ya" Sooyun mengambil tempat makan di hadapan Jungkook lalu bangkit dari kursinya.

"Perlu ku antar?" Jungkook ikut bangkit dari kursinya.

"Tidak perlu, teruskan saja pekerjaanmu" ujar Sooyun. Jungkook mengangguk lalu mencium kening istrinya itu singkat.

Sooyun menangis saat sampai di mobilnya. Pertanyaan Jungkook tadi mungkin hanya sebatas gurau an bagi Jungkook tapi Sooyun menanggapinya dengan serius. Mengingat dia memang ada niatan untuk meracuni Jungkook sesuai permintaan ayahnya.

Jujur Sooyun tidak bisa membuat keputusan apapun saat ini. Sejak Jaehyun pergi dia tidak bisa lagi seenaknya menghubungi laki-laki itu untuk meminta pendapatnya.

Setelah puas menangis Sooyun melajukan mobilnya menuju apartemen dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di apartemen ia langsung masuk ke ruang kerjanya. Mencari sebuah kotak hitam pemberian ayahnya lalu mengambil botol hitam yang masih tersimpan dengan rapi di dalamnya.

"Eomma, ingin aku melakukan ini?" Sooyun menunjukkan botol hitam berisi racun itu ke arah foto ibunya yang ada di atas meja kerjanya.

"Eomma, jangan diam saja! Jawab aku!" nada bicara Sooyun mulai meninggi.

[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang