CHAPTER 49

731 88 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Sooyun dan Boy memalingkan wajah bersamaan saat mendengar suara Jungkook dari arah belakang mereka. Tatapan intimidasi Jungkook seketika menciutkan nyali Sooyun untuk menatap suaminya itu.

Boy menunggu Sooyun untuk buka suara tapi wanita itu malah terus menunduk. "Kita hanya-"

"Dia hanya bercerita padaku tentang mobilnya yang hilang," sela Sooyun. Dia langsung mendapatkan tatapan bingung dari Boy karena jawabannya.

Jungkook mengangguk percaya dengan jawaban Sooyun. "Apa mobilmu sudah ditemukan?" tanya Jungkook.

Boy tidak tahu harus menjawab apa karena dia merasa mobilnya tidak hilang. Laki-laki itu terdiam cukup lama sampai  Sooyun memberinya kode untuk mengangguk.

"Sudah." Boy mengangguk dengan menunjukkan senyum kikuknya.

"Hey! Kalian sedang apa disana? Pizzanya sudah datang!" teriak Caroline dari arah ruang tamu. Sooyun yang mendengarnya langsung menarik Jungkook dan Boy pergi dari sana.

Dua box pizza berukuran besar sudah tersaji di atas meja. Saat di perjalanan menuju apartemen Sooyun, Boy memesan dua box pizza untuk dimakan bersama dalam rangka merayakan ulang tahun Sooyun.

Setelah menghabiskan 2 box pizza sambil berbincang, teman-teman Sooyun berpamitan untuk pulang. Mereka pulang saat jam menunjukkan pukul 9 malam. Banyak hal yang mereka perbincangkan, mulai dari cerita kehamilan Sooyun dan acara membujuk Jungkook agar mengizinkan Sooyun bekerja di kantor. Tapi hasilnya nihil, Jungkook bersikeras untuk tidak memberikan izin pada Sooyun.

Sebenarnya Sooyun juga ingin bekerja di kantor karena sekarang traumanya sudah sembuh. Namun, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya karena sekarang keputusan Jungkook adalah perintah yang harus dia turuti.

"Kau ingin bekerja di kantor?"

Jungkook yang baru datang merebahkan tubuhnya di samping Sooyun yang masih duduk bersandar di tempat tidur. Sooyun menggeleng seraya menunjukkan senyum tipisnya.

"Maaf aku tidak bisa memberimu izin," kata Jungkook.

Sooyun kembali tersenyum tipis. "Tidak masalah, aku mengerti kalau kau menghawatirkan anak kita," kata Sooyun lalu merebahkan tubuhnya di samping Jungkook.

[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang