"Maafkan aku"
Perkataan Jungkook membuat Sooyun terkejut lagi. Tapi kali ini dia berani menatap Jungkook.
"Kau tidak salah makan?"
Jungkook memutar bola matanya jengah. Sooyun selalu membuatnya kesal setiap kali mereka bertemu.
"Diamlah! Lebih baik kau tidur. Aku juga mau tidur" Jungkook lalu beranjak dan mendekati sofa.
Sooyun hanya melihatnya berjalan menjauh. Jungkook membaringkan tubuhnya di sofa yang tidak terlalu jauh dari tempat tidur Sooyun. Sooyun merasa kasihan saat Jungkook sepertinya kedinginan. Hanya ada satu selimut yang sedang Sooyun pakai dan tidak ada selimut cadangan di sini.
"Jungkook-ah!"
"Hmm"
"Kau bisa pakai selimutku"
"Tidak, tidurlah sekarang!"
Jungkook memutar badannya membelakangi Sooyun. Sooyun perlahan merebahkan tubuhnya dengan pandangan yang terus terarah pada Jungkook sampai akhirnya dia tertidur.
"Aaaakhh"
Sooyun seketika terbangun saat mendengar teriakan Jungkook . Ketika Sooyun melihat ke arah Jungkook ternyata laki-laki itu terjatuh dari sofa dan tergeletak di lantai. Sooyun refleks ingin menolongnya tapi selang infus menahan dirinya untuk bangkit.
"Kau tidak apa-apa?"
Jungkook mengangguk padahal dia terlihat masih meringis kesakitan. Kalau dipikir jatuh dari sofa itu tidak akan terlalu sakit mungkin karena kaget dan malu yang menjadi satu membuatnya merasa sakit.
Jungkook membanting tubuhnya di atas sofa dengan memegangi pinggangnya dan terus mengaduh.
"Sepertinya kau perlu menemui dokter tulang" kata Sooyun tidak berniat mengejek Jungkook.
"Aku jatuh dari sofa bukan dari atap gedung" dengus Jungkook masih memegangi pinggangnya.
"Kan siapa tahu tulang punggungmu retak dan dokter akan menggantinya dengan tulang banteng yang lebih kuat" kata Sooyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]
Fiksi Penggemar[Complete] Sequel "Cold Daddy Is My Sweet Husband " Cerita ini bukan hanya berisi kisah cinta yang berawal dari benci. Namun, dari sini kita bisa tahu seperti apa kekuatan cinta yang bisa merubah amarah, kebencian dan dendam menjadi suatu harmoni y...