"Ternyata guarauan ku tadi siang benar-benar terjadi"
"Gurau an apa?" Sooyun tidak mengerti maksud ucapan Jungkook.
"Aku keracunan" jawab Jungkook. Jantung Sooyun serasa berhenti berdetak mendengar penuturan Jungkook dan setetes air mata Sooyun tiba-tiba turun membasahi pipinya.
"Kenapa menangis?" Jungkook terkekeh lalu menghapus air mata Sooyun. "Tenang saja, aku tidak keracunan makanan yang kau bawakan tadi. Aku keracunan roti basi yang tidak sengaja ku beli" jelas Jungkook.
Sebenarnya Sooyun memang belum memberikan racun yang diberikan oleh ayahnya pada Jungkook karena dia tidak bisa meracuni laki-laki yang sangat dia cintai itu. Entah apa yang akan Sooyun katakan pada ayahnya jika ayahnya bertanya tentang rencananya itu. Tapi yang pasti Sooyun tidak akan pernah membalaskan dendamnya dengan cara membunuh Jungkook.
"Kau ini ceroboh sekali, kenapa tidak kau baca dulu tanggal kadaluarsanya? Kenapa kau membeli makanan sembarangan? Ish kau mau mati ya?" Sooyun memukul pelan lengan Jungkook sambil menangis dan mengomel.
"Ya! Jangan menangis aku baik-baik saja!" Jungkook menarik Sooyun dan memeluk Sooyun yang masih berdiri di samping tempat tidurnya.
"Lain kali jaga dirimu baik-baik!" ujar Sooyun masih memeluk Jungkook.
"Iya, istriku" jawab Jungkook saat mereka melepaskan pelukannya.
Selanjutnya mereka hanya diam. Sooyun duduk di kursi tepat di samping tempat tidur Jungkook dan hanya memainkan jarinya, sedangkan Jungkook hanya sibuk memaju mundurkan bibirnya.
"Tumben sekali kau bisa diam dan tenang, biasanya suka teriak-teriak tidak jelas" ujar Jungkook yang akhirnya mau buka suara.
"Itu karena sumber kemarahanku tidak berdaya sekarang" balas Sooyun dengan tatapan remeh ke arah Jungkook.
"Kau bilang apa?" tanya Jungkook tidak terima.
"Kau tidak berdaya"
"Ya! Jaga bicara mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]
Fanfiction[Complete] Sequel "Cold Daddy Is My Sweet Husband " Cerita ini bukan hanya berisi kisah cinta yang berawal dari benci. Namun, dari sini kita bisa tahu seperti apa kekuatan cinta yang bisa merubah amarah, kebencian dan dendam menjadi suatu harmoni y...