"Sooyun-ah, boleh aku bertanya?"
"Boleh"
"Saat appa mengunjungimu di rumah sakit, kau histeris dan mengatakan kalau appa itu jahat. Apa kau ingat apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jungkook.
"Ah, sejak kejadian itu aku kan gila. Jadi aku tidak ingat apa-apa" jawab Sooyun. Dia tidak berbohong, sejak di rawat di rumah sakit Sooyun memang tidak mengingat apapun. Bahkan dia terkejut mendengar pertanyaan Jungkook karena ia tidak tahu apa yang membuatnya melakukan itu.
"Jangan bilang seperti itu!" kata Jungkook.
"Jangan bilang apa?"
"Jangan pernah bilang kalau kau gila!"
"Tapi kan aku memang gi-" Jungkook menghentikan ucapan Sooyun dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir Sooyun.
"Kau tidak gila, jangan pernah katakan itu lagi!" ulang Jungkook dengan wajah tegasnya dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Sooyun.
"Boleh aku bertanya tentang James?" tanya Jungkook yang sedikit takut kalau Sooyun masih trauma dengan laki-laki itu.
"Boleh saja, kenapa?" jawaban Sooyun sedikit mengejutkan Jungkook. Pasalnya tidak ada raut ketakutan di wajah Sooyun sedikitpun. Dia terlihat baik-baik saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sepertinya trauma Sooyun sudah sembuh total, batin Jungkook.
"Kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau James adalah laki-laki yang dulu pernah melecehkan mu?"
Sooyun menghela napasnya, "Karena aku tahu kau orangnya seperti apa. Kau tidak akan tinggal diam jika aku memberitahumu dan aku tidak mau kau bermasalah dengan James. James itu orang yang sangat jahat" jelas Sooyun.
"Lalu, kau berpikir bisa menghadapinya sendirian?" tanya Jungkook dengan wajahnya yang terlihat mulai kesal.
"Kau berpikir aku tidak bisa melindungimu darinya?" lanjut Jungkook.
"Bukan begitu, tapi aku tidak suka melihatmu dalam masalah" ujar Sooyun.
"Tapi kau sudah membahayakan dirimu sendiri" kata Jungkook masih dengan wajahnya kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]
Fanfiction[Complete] Sequel "Cold Daddy Is My Sweet Husband " Cerita ini bukan hanya berisi kisah cinta yang berawal dari benci. Namun, dari sini kita bisa tahu seperti apa kekuatan cinta yang bisa merubah amarah, kebencian dan dendam menjadi suatu harmoni y...