CHAPTER 43

801 99 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sooyun! Apa maksud perkataan ayahmu?" tanya Boy yang muncul dari balik dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sooyun! Apa maksud perkataan ayahmu?" tanya Boy yang muncul dari balik dinding.

Sooyun melebarkan matanya, bagaimana dia bisa lupa kalau ada Boy di apartemennya. Walaupun dalam hatinya tengah bergemuruh, Sooyun berusaha untuk memasang wajah datarnya.

"Apa yang kau dengar?" tanya Sooyun dengan wajah tanpa ekspresi.

"Aku mendengar semuanya, aku tahu kau dan ayahmu ingin membunuh Jungkook" kata Boy. Raut wajahnya sangat tegas, dia sebenarnya sangat bingung tapi dia juga sangat terkejut setelah mendengar semuanya.

"Jungkook?" Sooyun berusaha untuk berkelit.

"Iya, Jeon Jungkook. Suamimu kan?"

Sooyun seketika tergagap, ternyata Boy tahu tentang Jungkook padahal Sooyun belum menceritakan apapun tentang suaminya itu pada Boy. Sooyun bahkan tidak memberitahukan nama suaminya pada Boy.

"Kau pikir aku tidak tahu? Suamimu itu orang penting Sooyun. Dia salah satu pengusaha paling berpengaruh di Paris. Aku sangat mudah mengenalinya saat tadi kita memata-matai dia" jelas Boy.

Boy memang benar, bagaimana bisa Sooyun berpikir Boy tidak akan mengenali Jungkook. Rasanya Sooyun merasa sangat menyesal sudah meminta bantuan Boy untuk memata-matai Jungkook tadi.

"Aku tidak menyangka kau akan melakukan hal seperti ini" Boy tersenyum miring, merasa tidak percaya Sooyun yang dia kenal bisa merencanakan hal sejahat itu.

"Boy, aku akan jelaskan padamu" ujar Sooyun. Boy hanya diam menunggu Sooyun melanjutkan ucapannya.

"Sejak awal aku memang menikah dengan Jungkook hanya untuk balas dendam. Tapi, aku tidak ada niatan untuk membunuhnya. Aku hanya ingin membuatnya mencintaiku setelah itu akan meninggalkannya agar dia merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat dicintainya seperti apa yang aku rasakan saat kehilangan ibuku-" setetes air mata Sooyun turun membasahi pipinya di saat dia tengah bercerita.

"Namun, appaku tiba-tiba ingin aku membunuhnya" kaki Sooyun merasa sangat lemas sampai dia terduduk di lantai dengan menutup wajahnya.

"Tapi, kau tidak bisa melakukannya karena kau sangat mencintainya?" tanya Boy.

[Book 2] Cute Boy Is My Cruel Husband || JJK [TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang