Di sebuah mall dua huruf di jakarta, grup idol yang sangat terkenal membuka audisi untuk member generasi selanjutnya, ini sudah tahun ketiga mereka menggelar, artinya tahun ini , tahun member memasuki generasi tiga. Banyak sekali calon-calon yang sedang mengantri untuk tahap seleksi. Beberapa minggu lalu, sudah terpilih calon kadidat yang memasuki kriteria. Kini, giliran tahap unjuk bakat dan pertemuan pertama antara semua calon yang lulus seleksi.
Semuanya memasuki area theater ketika salah satu staff memberi tau, mereka duduk dengan sangat teratur sambil menunggu perintah selanjutnya. Tepat di bangku paling belakang, dua perempuan yang tengah duduk bersampingan terlihat gugup, tangan mereka bertaut di kedua jari tangan mereka masing-masing.
Perempuan dengan tinggi seratus enam puluh tujuh centimeter itu menunduk dengan kaki yang digerakkan naik-turun seperti sedang menahan gugup. Di sebelah perempuan tinggi itu, ada seorang perempuan lain dengan tinggi seratus enam puluh satu centimeter yang sedang melihat kesana-kemari dengan wajah polos dan bibir yang sedikit terbuka.
Beberapa saat kemudian, perempuan yang pendek itu, bertatapan dengan kedua manik teduh perempuan tinggi yang ada di sebelahnya, perempuan pendek yang memasang tampang polos dan bibir sedikit terbuka tadi berganti dengan cengiran lugu yang membuat gingsul di deretan giginya terlihat.
Manis.
Tak ada yang membuka suara diantara keduanya, perempuan tinggi hanya diam dengan wajah datar, sedangkan perempuan pendek itu masih memamerkan cengirannya, sampai sebuah suara mengagetkan mereka dan duduk dengan sopan.
"Selamat siang semuanya." Ujar perempuan dengan tinggi seratus lima puluh centimeter itu.
"Siang kak!." Semuanya menjawab serempak dan semangat.
"Perkenalkan nama saya melody nurramdhani laksani, GM theater JKT48."
Semua peserta audisi tersenyum, seakan ia sudah hafal betul siapa yang sedang berbicara di depan mereka semua, karena melody itu tidak asing bagi mereka dan dikenal.
"Sekarang kalian akan unjuk bakat dan juga perkenalan lebih mendalam lagi, nanti di panggil satu per satu untuk masuk ruang audisi, jadi selama menunggu kalian bisa berkenalan dengan teman-teman yang lainnya, mengerti?."
"Siap, mengerti kak!."
"Kalau begitu, semangat!." Ujar melody menyemangati diiringi dengan senyum yang menawan, setelahnya ia kembali masuk. Ke dalam theater.
***
Rangkaian perkenalan satu per satu, calon member sudah dilaksanakan sepuluh menit yang lalu. Kini mereka sedang beristirahat sambil menunggu tes selanjutnya, yaitu unjuk bakat yang akan di lihat oleh juri dan seluruh peserta.
Gadis pendek berambut panjang itu, tengah asik duduk dengan beberapa kenalan barunya sambil meneguk air dari botol berwarna ungu, pembawaannya yang humble membuat ia cepat mendapatkan teman.
"Kamu tadi di anterin siapa?." Tanya seseorang di depannya.
"Sama mamah papah ci elaine." Ujar perempuan tersebut kepada orang yang di depannya.
"Oh gitu, rumahnya dimana?." Tanya elaine kembali.
"Luar planet." Ujarnya polos.
"HAH?!." Dua perempuan di depannya sedikit berteriak dan kaget.
"Sttt berisik tau, ci elaine sama ci sofia." Ujarnya sambil mengeluskan dada.
