Prahara Hari Kedua

1.7K 244 64
                                    

Pagi-pagi Hannan sudah sampai di rumah Summer. Laki-laki yang biasanya terlambat karena bangun kesiangan itu, bangun lebih awal untuk bersiap-siap. Ia terlihat sangat rapi dan wangi. Tentu saja, ini kan hari kedua Summer dan Hannan menjalin hubungan. Ia tidak boleh membiarkan kekasihnya pergi sekolah sendirian. Akan ia pamerkan ke satu dunia bahwa Summer Nauda Parviz sudah resmi menjadi pacarnya.

"Assalamualaikum, Tante," sapa Hannan pada ibu Summer yang membukakan pintu untuknya. Tidak lupa, pemuda itu juga mencium punggung tangan beliau sebagai bentuk hormat.

"Oh, Hannan. Tumben pagi-pagi udah ke sini?" Ibu Summer yang sudah akrab dengan Hannan menyambut senang anak manis dan sopan itu.

"Iya, Tante. Mau berangkat sekolah bareng Summer," jawabnya memamerkan senyum secerah mentari.

"Ohh, sebentar, Tante panggilkan Summer, ya?" Ibu Summer masuk kembali meninggalkan Hannan yang kegirangan sendiri. Begini rasanya menjadi kandidat calon menantu Ibu Summer. Sangat tidak baik untuk jantung.

"Ngapain sih?!" Bentakan khas Summer langsung terdengar saat ia melihat lelaki yang semalam telah menjadikannya taruhan. Bukan dia, tapi Morgan. Namun tetap saja, itu brengsek.

"Ayo berangkat sekolah bareng," Hannan menunjuk motornya. Bukan Bryan, bukan pula Jordan. Tapi Asep.

"Gue bareng Pak Landin!"

"Ada apa sih kalian? Kok tumben banget berangkat sekolah bareng? Biasanya pulang doang," timpal Ibu Summer yang hendak mengantar Autumn masuk ke mobil.

"Iya, Tante. Soalnya sekarang Hannan sama Summer udah-"

"Kita berangkat dulu ya, Ibu!" potong Summer membungkam mulut Hannan dengan tangan kirinya. Gadis itu kemudian menyambut tangan ibunya untuk berpamitan.

"Ayo, buruan!!" Gertak Summer masih galak seperti biasa. Atau mungkin lebih dari biasanya.

"Hannan sama Summer berangkat ya, Tante. Assalamualaikum," mengikuti kekasihnya, Hannan juga mencium punggung tangan Ibu Summer kemudian melambai pada Autumn.

Hannan sangat dekat dengan keluarga Summer. Terutama dengan Ibu dan adiknya. Sedang sang ayah, beliau jarang di rumah karena mengurus perusahaan keluarganya yang ada di Kanada. Namun mereka cukup dekat untuk ukuran orang yang jarang bertemu. Mungkin karena pembawaan Hannan yang easy going dan selalu menebarkan energi baik. Jadi orang-orang bisa nyaman berada di dekat laki-laki itu.

Summer tidak sepenuhnya kesal. Ia sebenarnya senang-senang saja dijemput Hannan pergi sekolah. Namun ia agak kaget karena Hannan tidak memberi tahunya lebih dahulu. Kalau tahu begitu kan Summer biar prepare dengan berdandan sedikit. Awokwok.

Suara merdu Hannan terdengar dari speaker besar ke seluruh penjuru sekolah. Lagu yang dinyanyikannya adalah lagu yang waktu itu ia bawakan saat international youth day. Let me be your summer. Lagu yang ia ciptakan hanya untuk Summer. Lagu yang ia buat sepenuh hati dengan genre folk pop. Lagu ini belum rilis di platform manapun. Rekamannya pun masih berbentuk demo. Beberapa lirik masih rumpang dan tumpang tindih. Tapi ia tetap bangga menyanyikannya untuk sang pujaan hati tercinta.

Setelah bait pertama selesai Hannan nyanyikan, terdengar lah suara Dipha. "Halo! Selamat siang pendengar. Kembali lagi dengan Rhesya Dipha Neptunus, yang pastinya kalau nggak julid rasanya kurang asik!"

Nabastala ke TujuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang