Melan melihat cermin yang berisikan sebuah kode 14-17-20-1-10-4-20-0. Melan membelalakkan matanya. "Apa ini?" lirihnya.
Melan mengusap dahinya pelan. Tangannya gemetar ketika mengetahui ada kode rahasia di cermin riasnya.
"Ini kode apa? Apa ini buat bom?" tanya Melan linglung. Iya begitu ketakutan sehingga berbicara ngelantur.
Melan kemudian menyimpan kode yang ditulis ke sebuah mobil-mobilan kecil yang sudah diselipkan kertas manila itu ke dalam silikon ponselnya.
"Aku harus berangkat sekolah!"
Ketika Melan sudah berlalu pergi ada seorang gadis kecil yang kelihatannya cukup cantik. Rambutnya keriting, hidungnya pesek, dan matanya belo. Ia tersenyum jahil.
***
"Manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu seni untuk mengelola atau mengarahkan orang lain agar dapat mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan, melalui proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan mengelola (controlling) sumber daya yang ada secara efektif dan efisien," jelas Pak Hamdan.
Melan mencoba mencerna apa yang guru ekonominya jelaskan. Ia sangat membenci pelajaran ekonomi karena terlalu banyak perhitungan--menurutnya.
Pak Hamdan yang melihat Melan mengetuk-ngetuk bolpoinnya ke meja langsung bertanya, "Sedang apa kamu, Melan?"
"Aku nyoba nginget apa yang di jelasin Pak Hamdan," jawab Melan polos.
"Dengan cara mengetuk bolpoin ke meja?" tanya Pak Hamdan.
Melan mengangguk. Seisi kelas pun menertawakan tingkah Melan yang begitu aneh. Yasmin mengejek Melan. "Dasar cewek aneh!"
"Diam kalian semua!" tegur Pak Hamdan. "Semua orang mempunyai kriteria masing-masing, 'kan? Mungkin itu adalah trik menghafal Melan. Dari pada kalian yang nggak ada usahanya sama sekali."
"Coba Yasmin jelasin apa itu Manajemen?!" tanya Pak Hamdan terlihat tegas.
Yasmin langsung menundukkan kepalanya malu. Dalam benaknya ia bermonolog, "Melan ... awas aja lo!"
"Ada yang tau apa itu Manajemen?" ulang Pak Hamdan.
Dengan ragu Melan mengacungkan jarinya. "Aku, Pak."
Pak Hamdan memberikan kode untuk sesegera mungkin Melan menjelaskan apa itu Manajemen. Dan benar saja, Melan mendapatkan acungan jempol dari Pak Hamdan karena telah menjawab pertanyaannya.
Naura yang melihat itu langsung bertukar pandang dengan Yasmin. Mereka kemudian menatap Melan sinis.
***
Maesah sedang berfoya-foya bersama adik kesayangannya. Ia hari ini tidak berangkat ke sekolah sama seperti Zian. Kakak beradik itu pergi bersama-sama dengan pacarnya masing-masing atau bisa disebut double date di sebuah cafe.
Mereka berempat sangat bahagia karena tidak ada beban yang ada di dalam pikiran mereka. Tidak memperhatikan sekitar sampai akhirnya ... "Bego!" Suara itu, suara yang sangat familiar di telinga Maesah.
Maesah membetulkan posisinya mencari-cari sang pemilik suara tersebut. Benar saja Alfin-mantan kekasih Maesah yang masih-dicintai.
Zian kebingungan karena kehadiran Alfin yang tiba-tiba. Moza dan Fahri pun ikut kebingungan memperhatikan pandangan mereka yang terlihat berbeda.
"Ngapain kamu di sini?" Nada bicaranya berubah drastis. Alfin sadar perkataannya tadi cukup membuat Maesah terkejut.
Fahri berniat untuk mendekat ke Maesah, tetapi itu ditahan oleh Moza. "Jangan dulu," bisik Moza.
Maesah menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia kemudian hanya membalas pertanyaan Alfin dengan menyengir kuda.
"Ngapain?!" ulang Alfin.
"Nungguin kamu," jawab Maesah ngasal. Namun, jawaban Maesah membuat Fahri tak terima. Ia langsung melepaskan cekalan tangan Moza dan berlalu ke tengah-tengah Maesah dan juga Alfin.
"Lo siapa?!" tanya Fahri yang sudah tersulut emosi.
Alfin terkekeh. "Gue mantannya, kenapa emang?" tanya Alfin datar.
"Udah mantan nggak usah sok ngatur! Mantan itu cuma sampah yang--"
Plak!
Tamparan itu bukan berasal dari Alfin melainkan dari Maesah sendiri. Ia tidak terima jika ada yang meremehkan hubungan Alfin dengannya. "Mulai sekarang kita putus!"
"Brengsek lo, Mae!" umpat Fahri kasar. Sebelum pergi ia berkata, "lo bakal nyesel ngelakuin ini ke gue."
"Lo udah salah langkah!" ucap Zian yang kemudian langsung berlalu pergi bersama dengan-Moza.
"Salah langkah?" monolog Maesah.
Yey bisa update!
Tim gercep mana nih yuhuuu?
Komen next kuy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi KAMU [Selesai]
Novela Juvenil>> SAD + ROMANCE << "Kalo itu keinginan Ayah ... Melan bakal turutin." Aku atau adikku yang dikorbankan? Melan-itu adalah panggilanku. Akan tetapi, tidak untuk keluargaku. Aku kira aku adalah anak bungsu, tapi ternyata aku salah. Cemoohan setiap har...