WANITA paruh baya itu sedang mempersiapkan sarapan. Ia mulai menyajikan beberapa masakan terbaiknya di meja makan keluarga.
Lalu terdengar suara langkah kaki dari arah belakang. Terlihat seorang pria paruh baya dengan setelah jas formal menempel pada tubuhnya. Pria itu tengah bersiap untuk sarapan pagi dan berangkat.
Ketika melihat wanita yang menjabat sebagai istrinya itu, pria tersebut langsung memeluk sang wanita dan menyapa,"Pagi, Ma."
Wanita itu tersenyum lalu membalas, "Pagi juga pa."
Namun, wanita itu tak kunjung melihat di mana anak semata wayangnya itu.
"Loh pah, Davian mana?" tanya wanita tersebut yang merupakan ibu dari Davian.
"Kayak kamu nggak tahu kelakuan anakmu itu. Dia masih tidur lah jam segini. Lagi pula, ini masih pukul 05.00 pagi." ucap Ayah Davian.
"Ya sudah, papa makan dulu ya. Biar mama yang bangunin anak satu itu." usul Ibu Davian.
Sebelum wanita itu beranjak pergi, tak lupa ia menyiapkan dahulu sarapan untuk sang suami. Jika sudah, baru pergi ke kamar sang anak.
Tok, tok, tok!
"Davian ayo bangun sudah jam 6!" teriak Ibu Davian.
"Iya ma!" teriak balik.
Tak lama, terdengar suara pintu kunci yang tengah dibuka. Terlihat Davian yang sudah rapi bahkan membawa tas.
"Loh, tumben kamu bangun pagi? Udah siap lagi." ucap ibu nya.
Davian menatap ibunya dengan ekspresi kesal. Lalu ia berkata, "anaknya bangun kesiangan salah, bangun terlalu pagi bukannya di puji anak rajin malah di bilang tumben. Lagian, ini masih jam 5 ma,"
"Iya, itu adalah jurus andalan seorang ibu agar anak-anak nya nggak telat. Walaupun mama sering bilang begitu, kamu juga sering banget percaya." ucap ibunya.
Davian menepuk dahinya. Ia lupa, kalau dirinya sendiri sering sekali terkena tipuan dari mamanya yang selalu bilang bahwa jam saat itu lebih awal.
Pada akhirnya, Davian harus terbangun, kemudian buru-buru ke kamar mandi, memakai seragam dengan cepat, dan bahkan tak sempat mengikat tali sepatu nya.
Namun saat melewati ruang makan, kedua orang tuanya tertawa. Seketika Davian menghentikan larinya, dan membalikkan badannya.
Tangan ibunya menunjuk ke arah atas yang terdapat jam dinding di sana. Ternyata jam tersebut menunjukkan masih pukul 05.00 A.M.
"Sekarang kamu turun, sarapan, lalu berangkat." ucap Ibunya.
Davian menutup pintu kamarnya, lalu turun ke bawah disusul ibunya. Terlihat di sana ayahnya sedang meminum teh dan membaca beberapa dokumen penting untuk persiapan nanti.
"Pagi pa," sapa Davian.
Ayahnya mengangguk tapi pandangannya tak lepas dari kertas-kertas itu. Anak semata wayangnya itu duduk dan segera mengambil sebuah piring beserta nasi goreng.
Kring...
Davian langsung merogoh sakunya dan mengambil handphone nya. Tertera nama Jaguar anak mama 🐯 memenuhi layar panggilannya. Ia menekan tombol hijau dan menempelkan speaker teleponnya di telinga sebelah kiri.
"Halo, ada apa lo nelpon gue?" tanya Davian sembari memakan nasi goreng.
"Gue di depan, lo buruan keluar." sahut Jaguar.
Davian langsung menutup telepon nya, dan merangkul tasnya.
"Ma, pa, anak ganteng dan soleha berangkat dulu ya!" pamit Davian.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAZZLE [COMPLETED]
Novela JuvenilDavian Marven, lelaki dengan ketampanan dan kepercayaan diri yang tinggi. Ia yang biasa di puji para kaum hawa hingga banyak yang ingin memiliki. Namun, ketika ia bertemu dengan perempuan gendut, jelek, pendiam, penyuka tokoh fiksi beserta novelnya...