TERIAKAN orang-orang terdengar ketika baru memasuki area wahana bermain. Banyak dari mereka yang bersenang-senang serta mengisi perut karena banyaknya tempat makan dan wahana.
Davian dan Zueny telah membeli tiket masuk. Kini, mereka hanya tinggal memilih wahana mana yang akan dinaiki. Lelaki itu sengaja membawanya ke sana agar menghilangkan mood jeleknya, sekaligus mencari perhatian pada gadis-gadis sepantaran yang kebanyakan memang di sana.
Sejujurnya Zueny sangat tidak nyaman berada di tempat ini. Karena pada dasarnya ia yang tidak suka keramaian.
Tangan besar itu menggenggam tangan Zueny yang berbalut plester coklat dengan erat. Lalu membawanya ke suatu wahana ekstrim namun banyak di minati orang.
Ya, rollercoaster.
Jeritan kencang menghiasi suasana. Bahkan ketika permainan berakhir, banyak orang yang sempoyongan bahkan mau muntah.
Dengan semangat, Davian menggeret Zueny pada permainan itu. Ia memberikan tiketnya pada sang penjaga lalu mengisi bangku yang kosong.
Ekspresi senang sangat terpancar pada wajah lelaki tampan itu. Sedangkan gadis di sebelahnya sudah sangat tegang dan gugup. Wajahnya sedikit pucat, serta tangannya yang memegang erat pegangan di depan.
"Zu, gue yakin lo bakalan suka sama permainan ini!" ucap Davian dengan semangat. Tak lupa tangannya yang tetap saling menggenggam.
Cekrek!
Jepretan foto mereka berdua yang saling bergandengan berhasil terambil oleh seseorang yang memakai hoodie hitam dengar jarak 4 kursi ke belakang.
Tak hanya itu, orang tersebut juga mengunggahnya ke media sosial menggunakan fake account. Foto tersebut mendadak langsung ramai karena Davian sendiri mempunyai cukup banyak penggemar di luar sana. Terutama fans fanatik.
"Sepertinya, besok akan ada berita bagus." batinnya.
Wahana itu mulai bergerak mengikuti jalur. Teriakan-teriakan mulai terdengar, bahkan lelaki di sebelahnya juga ikut berteriak.
"AAAA ..... MAMA MAAFIN DAVIAN YANG MASIH PUNYA BANYAK DOSA SAMA MAMA! AAAA ..... JAGUAR MAAFIN GUE KARENA GUE PERNAH NGUMPETIN KOLOR LO! AAAA .... GUE MASIH MAU HIDUP!" teriak histeris Davian.
Sedangkan Zueny, menutup kedua matanya erat-erat, genggamannya mengencang, jantungnya berdebar-debar, serta tubuhnya mulai berkeringat.
Gadis itu ketakutan. Sangat ketakutan! Rasanya ingin segera pergi dari sana. Menyesal menuruti langkah Davian.
Permainan pun selesai. Wahana itu telah berhenti dengan sempurna, serta orang-orang mulai turun termasuk Davian dan Zueny.
Namun gadis itu terlihat sangat lemas. Bahkan ketika turun, gerakannya sangat pelan, tangannya mencoba meraih benda-benda sekitar yang bisa ia pegang.
Davian yang awalnya berekspresi senang karena mood-nya telah kembali langsung memasang wajah cemas melihat perubahan gadis di depannya itu.
"Zu, lo nggak apa-apa kan?" tanya Davian memastikan.
Gadis itu mengangguk sambil berjalan perlahan-lahan menyamakan posisi dengan Davian.
Bruk!
"Zueny!" panggil Davian.
Tubuh gempal itu terkapar di atas tanah.
Kejadian tersebut tentunya mengundang perhatian para pengunjung di sana. Semuanya langsung berkumpul di sekitar Davian dan Zueny untuk melihat apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAZZLE [COMPLETED]
Teen FictionDavian Marven, lelaki dengan ketampanan dan kepercayaan diri yang tinggi. Ia yang biasa di puji para kaum hawa hingga banyak yang ingin memiliki. Namun, ketika ia bertemu dengan perempuan gendut, jelek, pendiam, penyuka tokoh fiksi beserta novelnya...