DAVIAN tengah berada di kantin bersama teman-temannya. Dengan peyek yang dikunyah, jus jeruk di atas meja, dan berbagai pujian terdengar di telinga nya. Sungguh, Davian menikmati puncak kesenangan hariannya.
"Seneng banget lo Dav, ada apa nih? Baru jadian lo?" ucap Jaguar.
"Sembarangan lo! Gue itu masih jomblo, eh single murni! ucap Davian.
"Pembelaan lo ketara banget! Sok-sokan single, apa kabar mantan lo lima itu ha?" tanya Jaguar.
Davian langsung berekspresi seolah bingung dengan ucapan Jaguar. Ia mengingat-ingat mantan-mantan yang dimaksud kan sahabatnya itu.
"Oh mereka? Cuma temen biasa yang mau hubungan lebih." ucap Davian.
"Oh, lo udah pikun apa menolak ingat kalau lo yang udah nembak para mantan lo? Nggak sampai seminggu udah putus aja, gara-gara lo yang bawel plus suka tebar pesona." ucap Jaguar.
"Gue nggak tebar pesona kok. Kan emang gue udah ganteng dari lahir." ucap Davian.
"Lo ngomong sama dedemit satu ini kagak bakal kelar Jag. Biarin aja lah suka-suka dia, lo sendiri yang setres nanti." ucap Reiko, yang tiba-tiba datang.
Melihat ada Reiko, ide jahil Davian langsung connect dengan otaknya.
Dia mengambil sebatang coklat pemberian seorang gadis tetangga kelasnya. Lalu memberikannya pada Reiko, dan kita lihat reaksinya.
"Hei mas bro, tumben lo ngantin. Biasanya semedi di kelas." ucap Davian.
"Suka-suka gue lah! Emang apa urusannya sama lo?" ucap Reiko.
"Weits, selow mas bro! Kayaknya lo masih dendam sama gue." ucap Davian.
Reiko hanya memberikan tatapan tajam pada Davian yang seolah-olah tak punya salah.
Bagaimana tak dendam jika ada orang yang menjahili kita dengan hal-hal yang kita benci.
Flashback ...
Malam itu, mereka bertiga sedang asyik berkumpul di Star Village. Villa yang biasanya mereka gunakan untuk mencari ketenangan serta bersenang-senang.
Mereka sedang bermain game monopoli versi mereka sendiri. Dimana kartu dana umum dan kesempatan di isi sendiri. Yang pastinya, isi dari kartu itu adalah hal-hal yang paling di senangi dan hal-hal yang paling di benci.
Jaguar yang pertama mengocok dadu. Ia mendapatkan angka lima pada dadunya, lalu melajukan miliknya. Miliknya berhenti di sebuah rumah kecil yang bertulisan harga cukup murah, dan seperti biasa akan membelinya.
Setelah itu adalah giliran Reiko. Ia mengocok dadu dan mendapatkan angka 12, langkah tersebut tepat sekali dengan dana umum.
Melihat hal itu, Davian dengan sengaja menaruh kartu yang berisikan hal-hal paling di tidak sukai oleh Reiko di urutan paling atas.
Kenapa bisa? Apakah tidak ketahuan?
Tentu saja bisa. Karena Davian juga mendapatkan dukungan oleh teman-temannya yang lain.
Saat Reiko ingin menggerakkan miliknya, Jaguar meminta tolong pada Reiko untuk mengambilkan camilan. Karena kebetulan persediaan camilan di depan mereka hampir habis.
Reiko yang sebenarnya bagian menyimpan camilan, jadi hanya dia saja yang tahu tempat penyimpanan camilan.
Dengan patuh, Reiko segera berdiri, dan melangkahkan kakinya ke tempat camilan tersimpan.
Lalu, dengan cepat Davian menaruh kartu yang memang sudah diambil olehnya sedari awal.
Tak berapa lama, Reiko kembali sembari membawa beberapa camilan. Ia meletakkan camilan tersebut lalu melanjutkan permainannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAZZLE [COMPLETED]
Teen FictionDavian Marven, lelaki dengan ketampanan dan kepercayaan diri yang tinggi. Ia yang biasa di puji para kaum hawa hingga banyak yang ingin memiliki. Namun, ketika ia bertemu dengan perempuan gendut, jelek, pendiam, penyuka tokoh fiksi beserta novelnya...