Dazzle -5

643 73 5
                                    

KEESOKAN paginya, Davian sudah tancap gas dari rumah menuju sekolah lebih awal dari biasanya. Tentu saja dengan tujuan bisa melihat Zueny datang ke sekolah. Lalu dengan angan-angan Davian mendekati Zueny dan mengajaknya masuk bersama.

Saat sampai parkiran, terlihat hanya ada beberapa sepeda motor yang terparkir. Sekeliling tampak sepi, hanya ada tukang kebun sekolah saja yang sedang bersih-bersih.

Davian segera mematikan mesin motor, turun, lalu menuju gerbang untuk menunggu Zueny datang.

Ia menunggu sambil duduk di gundukan samping gerbang yang memang tersedia, sambil terus mengawasi jalanan depan sekolah.

Tak lama, yang dinanti pun datang. Terlihat Zueny dengan sepeda warna ungu khas sedang melaju ke arah Davian. Lebih tepatnya, gerbang masuk sekolah.

Melihat itu Davian tak tinggal diam. Ia langsung berdiri, dan menghalangi pintu masuk secara mendadak.

Hal tersebut mengejutkan Zueny, sehingga terpaksa harus menghentikan sepedanya akibat ulah satu anak orang kurang kerjaan ini.

Zueny hanya menatap datar orang dihadapannya ini. Ia tak mengeluarkan sepatah kata. Sedangkan Davian, ia langsung menghampiri Zueny dengan senyum 'sok' tampannya.

"Pagi cewek! Masuk yuk bareng gue! Kita jalan bareng mau nggak? Gue deh yang nuntun sepeda lo." ucap Davian.

Davian hendak memegang setir sepeda milik Zueny, dengan tujuan membantu untuk menuntun sepedanya. Namun, dengan cepat Zueny menangkis tangan Davian dengan keras.

Plak!

Zueny menggeleng. Lalu ia melanjutkan kegiatan mengayuh sepedanya ke parkiran sepeda yang terletak setelah gerbang utama ini.

Davian terdiam, sambil tangannya yang masih di udara. Ia tak percaya, bahwa Zueny menepisnya begitu kuat tadi sampai tangannya terasa panas.

Apakah gadis itu dendam padanya?

Davian merasa tidak melakukan hal-hal buruk padanya, tapi kenapa gadis itu cuek sekali??

Tin, tin!

"Woy ngapain lo ngelamun kayak orang mau kerasukan disini?" ucap Jaguar yang tiba-tiba datang menaiki motornya.

Davian pun yang sedari tadi diam langsung tersadar dan menatap ketiga temannya ini.

"Lah, malah diam aja kayak patung! Woy, mau naik kagak lo? Bentar lagi bel nih!" ucap Jaguar sekali lagi.

Davian menurut dan langsung menaiki motor Jaguar yang berujung berhenti di parkiran depan.

"Yaelah, lo ngegas suruh naik ke motor lo cuma sampai parkiran depan doang? Gitu mendingan gue jalan kaki!" ucap Davian.

"Lah lo mikir kita mau ngajak bolos gitu? Ya enggak lah! Lo lupa ini hari apa? Ini tuh hari Rabu, yang artinya waktunya pelajaran Bu Firda." ucap Doriam menimpali.

"Apa hubungannya sama Bu Firda? Yang ada tugasnya banyak lah! Kimia bro, mana kalau nyontek ketahuan, habis itu ngerjain sepuluh lembar!" ucap Davian.

"Lo nggak sadar apa buta? Bu Firda itu guru paling cantik satu sekolah, secara yang paling muda. Ya kita-kita semangatlah kalau pelajaran! Sabar lagi orangnya!" ucap Jaguar.

"Baik? Waw, sekarang mata gue yang buta atau lo yang gelap mata? Gara-gara orang cantik aja semua di bilang baik! Lo nggak inget terakhir kali kita suruh presentasi dadakan gara-gara lo pada ngelamun? Gue juga yang kena!" ucap Davian.

"Halah, yang penting kan semua bareng. Susah bareng, senang bareng, semua bareng! Lagiankan lo juga suka cewek cantik." ucap Reiko.

"Suka sih suka, gue normal. Tapi gue nggak suka yang lebih tua dari gue. Udahlah, gue mau ke papan pengumuman depan aula! Siapa tahu cewek-cewek punya berita hot terbaru pagi-pagi." ucap Davian.

DAZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang