Dazzle -19

348 47 1
                                        

HARI ini, Zueny terlihat datang agak terlambat. Karena ia masih merasa kecapekan dan masih lemas tadi pagi. Tapi, karena hari ini ada ulangan yang harus ia ikuti, jadi wajib hukumnya dalam keadaan apapun untuk tetap masuk.

Saat mencapai koridor sekolah, orang-orang yang ada di sana menatapnya sambil menahan tawa. Ia bingung, apakah ada yang aneh dari penampilannya?

Lalu sayup-sayup terdengar kalimat 'Viral' yang menjadi bahan pembicaraan mereka sambil menatap dirinya.

"Oh ini, yang kemarin viral di Instagram gara-gara ketahuan jalan sama pangeran sekolah?" bisik salah satu siswi.

Eh, kok mereka bisa tahu?

Zueny masih berpikir positif. Mungkin mereka juga ada di sana dan tak sengaja melihatnya bersama Davian.

Gadis itu tak ambil pusing, ia terus melangkah melewati beberapa siswa yang ada di sana.

"Dih, pantesan fansnya ngamuk-ngamuk, orang yang deket modelan kayak dia." bisik salah satu dari mereka.

"Untung buk—eh Zueny nggak punya sosial media. Kalau punya bisa di bully habis-habisan tuh di akunnya." balas orang di sebelahnya.

Memang Zueny tidak punya sosial media, karena ayahnya tidak mengijinkannya memiliki hal itu. Terlebih, maraknya kejahatan di sosial media membuat gadis itu enggan membuatnya.

"Gue berharap, semoga tuh cewek nggak kena serangan bully sama fans fanatiknya Davian sih di sekolah," harap orang yang lewat.

Setiap melangkah, ada saja yang menatap dirinya sambil berbisik. Bahkan ada yang terang-terangan mengejeknya lagi dan membandingkannya dengan mantan-mantan Davian yang memang rata-rata sangat cantik.

Toh, dia juga nggak minat terhadap lelaki yang super percaya diri dan sok ganteng itu. Ya, walaupun ia akui bahwa akhir-akhir ini ia hampir saja luluh karena perlakuan Davian.

Tiba-tiba ada sebuah headphone warna hitam yang bertengger di kedua telinganya. Terdengar lagu berjudul imagination yang dinyanyikan oleh Shawn Mendes dengan volume kencang.

Sebuah tangan pun merangkul tubuhnya dan membawanya pergi bersama. Zueny melihat ke arah pemilik tangan tersebut. Lagi-lagi dia yang datang membantunya sekaligus mendekatinya.

Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas Zueny. Gadis itu juga berusaha menghindar dari Davian, karena ia merasa hal yang dilakukan lelaki itu tak pantas dilakukan terlebih di lingkungan sekolah.

Disela antara mereka tiba-tiba muncul sebuah gagang sapu yang seolah-olah memisahkan mereka. Davian dan Zueny tentunya langsung berbalik badan.

"Kalian, nggak tahu situasi dan kondisi ya? Ini lingkungan sekolah, bukan tempat untuk bermesraan!" tegas seorang guru.

Plak!

Pegangan sapu itu mengenai kaki Davian seolah menegurnya. Lalu guru tersebut menegur Davian, "Kamu mau buat anak orang baper ya? Boleh, asal tanggung jawab dan lihat situasi! Saya tidak mengijinkan siapapun bermesraan di lingkungan sekolah! Berlaku untuk kalian semua!"

"Iya pak," jawab mereka serentak.

"Kalau begitu, kami permisi pak." pamit Davian.

Lelaki itu langsung menarik bagian jaket Zueny untuk cepat-cepat pergi dari sana.

"Eh, kalian ngapain masih di sini? Cepat masuk kelas! Kalau ada yang ganteng aja betah, waktu saya ngajar saja ingin buru-buru selesai." sindir guru tersebut.

Para murid yang ada di sana langsung buru-buru pergi menuju kelas masing-masing.

Zueny dan Davian sampai di depan kelas gadis itu.

DAZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang