Dazzle -16

411 54 4
                                        

SEBUAH kertas kecil melayang ke kepala Davian. Lelaki yang tengah serius mencatat itu langsung menghentikan kegiatannya dan melihat dari mana arah datangnya benda itu.

Sisilia. Gadis itu langsung menggesekkan antara jari telunjuk, manis dan jempol pada Davian dengan tatapan tajam.

Huh, masalah uang kas lagi.

"Anak-anak, karena sebentar lagi ada rapat, jadi bapak tinggal dulu ya. Kalian jangan membuat keributan, tetap di kelas ya!" pamit guru pengajar.

"Iya pak," ucap satu kelas.

Guru tersebut membereskan bukunya , mengambil tasnya, lalu keluar kelas.

Davian berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri bangku Sisilia.

"Nah, bagus. Mana uangnya? Yang lain aja udah bayar, masa lo belum?" sindir Sisilia.

"Emang trio kampret udah bayar?" tanya Davian.

"Udah. Justru dari tadi pagi pas ketemu gue langsung bayar." jelas Sisilia.

Davian yang mendengar itu, langsung melihat ke arah ketiga temannya itu. Ia menatap tajam mereka dan berkata, "Jag, lo nggak bayarin kas gue? Lo semua kok udah bayar duluan, tapi gue nggak di bayarin?"

"Lah, lo belum? Kita kira udah, makanya nggak bayarin lo." terang Reiko.

"Lagian lo juga nggak bilang atau nitip ke kita dulu sih. Pasti lo pikun kalau hari ini waktunya bayar kas," ucap Jaguar.

"So, jangan salahin kita." ucap Doriam.

Teman kamprett!

Dengan malas, lelaki itu mengeluarkan dompetnya dan mengambil selembar uang sepuluh ribu. Tapi sebelum uang itu ada di tangan Sisilia, teman sebangku gadis itu berdiri dan membisikan sesuatu padanya, "Dav, lo tahu nggak kalau si Sisil pacaran lho sama kakak kelas anak basket."

"Hah, siapa maksud lo?" tanya Davian.

"J-O-R-D-A-N-!" tekan temannya.

Mata Davian terbelalak. Cowok sedingin dan sok keren kayak Jordan yang gantengnya masih jauh di bawah rata-ratanya mau sama sepupu super cerewet kayak Sisilia?

Tapi senyum miringnya terbit. Hoho, sepertinya akan ada gosip baru yang memenuhi grup angkatannya. Termasuk, grup keluarga hoho.

Davian mendekatkan wajahnya pada Sisilia lalu berbisik, "Gue bayar uang kas gue sampai bulan depan. Tapi, nanti kakek tau lo pacaran, kayaknya bagus tuh."

Mata Sisilia langsung terbelalak. Tangannya langsung membungkam mulut Davian yang memang ember, lalu mengancam, "Heh, lo tau dari mana? Awas aja lo sampai keluarga tau kalau gue pacaran, gue banting lo!"

Davian melepaskan tangan Sisilia lalu berkata, "Oh, gue nggak takut! Yang ada, semua fasilitas lo termasuk handphone lo bakal di sita!"

"Lo--"

"Syutt, tenang. Gue nggak bakal ember kok, kalau ada ... ekhem, you know lah." tawar Davian.

"Oke, kas lo bulan ini gue yang bayar! Tapi inget—"

"Bentar, lo deal nggak nih? Kalau jadi nggak bakal bisa ditarik lagi." ucap Davian.

"Iya deal, tapi—"

"Oke sip, semua beres!" ucap Davian.

Lelaki itu langsung kembali ke bangkunya dengan wajah tersenyum senang.

"Ngapain lo senyum-senyum nggak jelas? Sinting lo?" tanya Doriam.

"Habis menang undian gue. Jadi nggak bayar kas sebulan, lumayan." jelas Davian.

DAZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang