Chapter 9.

113 64 9
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

Paginya, Allea benar-benar melakukan apa yang pikirannya katakan ketika pertama kali sekolah. Yaitu berangkat sekolah dengan bersepeda. Senang rasanya ketika kita menggayuh sepeda tanpa ada hambatan, senang juga rasanya bisa menghirup udara pagi pukul 07.30 yang masih segar. Utuk sejenak Allea bisa membiarkan sedihnya ikut terbawa udara segar. Untuk sejenak juga, Allea biarkan dirinya tanpa sadar terus mengulas senyum di bibirnya layaknya orang tanpa masalah melainkan selalu bahagia.

Allea heran, apa hanya dirinya yang mengendarai sepeda di sekolah ini? Parkirannya hanya diisi dengan mobil dan motor, lalu dimana tempat parkir sepeda? Sekolah pun masih belum ramai, hanya diisi beberapa murid saja. Allea menuntun sepedanya untuk mendekat lagi ke arah parkiran. Benar-benar tidak ada sepeda? Atau Allea yang datang terlalu cepat dari pesepeda yang lain? mungkin iya.

"Parkiran sepeda bukan disini." Suara berat seseorang tiba-tiba saja mengalihkan perhatian Allea yang mengharuskannya berbalik badan dan mendapati Raja yang sedang memainkan kunci mobilnya.

"Terus dimana?" Tanya Allea masih menyagak sepedanya.

Raja menatap Allea begitu juga dengan sepedanya yang masih terlihat baru, "Naik sepeda? Asik banget pasti." Ucapnya masih dengan wajah biasa sajanya.

"Nanyanya apa, jawabnya apa." Balas Allea sambil menengok ke berbagai arah mencari dimana tempat parkiran sepeda berniat menyindir Raja. Allea memang anak yang sabar dan lembut, tapi ia paling tidak bisa membuang waktu untuk hal yang tidak penting seperti saat ini contohnya.

Bibir Raja terangkat ke samping kanan, "Ke arah selatan, cari aja disana." Ucapnya singkat kemudian pergi meninggalkan Allea dengan gerakan tangannya yang memainkan kunci mobil.

"Bersyukur deh udah ada yang bantu." Kemudian Allea menuntun sepedanya menuju arah yang Raja sebutkan sambil menggelengkan kepalanya sabar menghadapi tingkah Raja yang baru kali ini ia dapatkan. Allea tidak bisa berkata "dasar cowok" yang katanya selalu seenak jidat. Baru saja kemarin mereka bersikap baik kepada cewek, tiba-tiba saja belum ada sehari, mereka bersikap menampakkan sikap asli mereka. Yang cuek tanpa memedulikan sekitar.

Tapi, Allea masih sadar kok kalau di dunia ini semua cowok gak sama. Akan ada yang berbeda dari cowok yang kalian anggap sama. Cowok yang bisa menghargai, cowok yang bisa melindungi, cowok yang mau menyayangi, cowok yang percaya kalau cewek itu layak di puja. Akan ada cowok yang seperti apa yang kita harapkan. Jangan memaksa, jangan pula mengekang. Cowok itu istimewa kalau kita juga baik dalam hal memilah mana yang pantas digenggam dan mana yang harus dilepas. Opini Allea begini "dia, cowok yang tidak bisa menerima kalau memang cewek harus disayang, sebenarnya bukan tidak ralat belum. Tunggu sampai dia merasakan bagaimana rasanya kehilangan dan perubahan maka sayangnya akan berubah hanya untuk cewek." Kita cowok dan cewek, memiliki tugasnya masing-masing, bekerjasamalah maka akan selesai.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang