Chapter 36.

39 14 0
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

Sore ini Allea terbangun dari tidur panjang nya. Mata menerjap, beradaptasi dengan sinar lampu terang di kamarnya. Pening di kepala masih terasa, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya. Meski sudah membaik, tapi tubuh Allea sangat malas untuk bergerak. Antara tidak kuat, atau memang ya itu malas.

Allea menatap sekitar kamarnya, benar-benar sepi. Perutnya lapar, tapi ingin beranjak dari kasur rasanya sangat malas. Beruntung, Leona datang sambil membawa nampan berisi makanan.

"Udah bangun?" tanya Leona, menampilkan senyuman hangatnya.

"Mah, makan." Leona mengangguk, lantas menunjukkan piring yang ia pegang saat ini.

"Nih, ayo duduk dulu."

Gadis satu ini memakan apa yang sudah diberikan dengan wajah yang tak lagi ada semangat. Akhir-akhir ini Allea memang begitu, suasana hatinya naik turun. Perubahan itu juga tak lepas dari perhatian orang-orang disekitarnya yang menyadari 'ada apa dengan Allea?'

"Hape Lea mana, Mah?" tanyanya setelah menyelesaikan makanannya.

"Ada di tas kamu, tuh" Leona berdiri dari duduknya bersama nampan ditangannya, "istirahat dulu, ya?" Allea mengangguk, lantas mengizinkan Leona yang pamit keluar dari kamarnya.

Allea menghubungi Alana. Sebelumnya ia melirik dulu pukul berapa sekarang, saat dilihat kemungkinan Alana sudah pulang dari sekolah. "Halo?" Panggilan tersambung.

"Halo, gimana sekarang? Udah enakan?" tanya Alana dari sebrang.

Allea berdehem sambil mengangguk, meski Alana tidak bisa melihatnya. "Lumayan. Tapi La, aku telfon kamu mau bahas tentang Andre"

Beberapa saat, Allea tak mendengar jawaban apapun dari sahabatnya itu.

"Alana," panggil Allea untuk memastikan kalau Alana masih disana mengenggam handphone nya.

"Hm. Mau bahas apa--maksudnya gimana?"

"Kamu kenapa? Ada masalah kalo aku bahas Andre?"

"Eh engga, engga kok. Ayo bahas, biar lo tenang. Tapi saran gue, jangan di rumah lo ataupun di rumah gue. Gimana kalo kita langsung samperin ke rumah Kenzo?"

"Serius? Tapi kayaknya jangan ke rumahnya deh, La. Mending ke kedai kopinya aja."

"Oke ide bagus"

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang