Chapter 29.

51 20 3
                                    

Ehm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ehm... ide-ide datanglah....
Cerita ini kurang baperin
Emosi-emosi datanglah....
Cerita ini kurang greget.

-HAPPY READING-

-•••-

Berbeda dari lima menit yang lalu, suasana kantin kini telah ramai dengan hiruk pikuk para murid yang menikmati waktu istirahat mereka. Allea dan Alana masih di tempat yang sama, ditemani Jeva yang sedang menyeruput kuah bakso dengan sedotan. Raja dan Genta pamit lebih dahulu, ingin menemui teman mereka yang berada di kelas lain. Juna dan Alvin sudah lebih dulu berpencar dari mereka, lebih memilih ngapel daripada harus berhadapan dengan kisah percintaan Raja dan Allea yang terlalu runyam.

Allea mulai membuka topik diantara dirinya dan Alana yang sedang sibuk dengan handphonennya. Tak mempedulikan kehadiran Jeva disana, Allea bertanya. "La, kamu gak marah kalo aku pacaran sama Raja?" Alana langsung menengok, tertarik dengan topik pembicaraan Allea.

Alana lantas tersenyum, senyuman yang akhir-akhir ini jarang Allea lihat. "Kenapa harus marah? Lagi puasa marah-marah nih gue, bantuin ya semoga lulus sampe buka." Ucapnya diiringi kekehan.

Jeva yang mendengar ucapan Alana itupun mendongak, menghentikan seruputannya pada kuah bakso. "Tumben, yakin gak marah-marah lagi?"

"Gue gak bilang gak akan marah marah lagi ya, gue cuma bilang lagi puasa marah-marah. Liat aja besok, kalo marah-marah gue kambuh, lo yang jadi target pertama." Alana berucap santai, namun sangat menusuk. Membuat Jeva bergidik ngeri kalau harus membayangkan harinya dipenuhi dengan amarah Alana.

Allea ikut tersenyum, lalu ia menggeleng. "Bukan itu, La. Maksudnya, kamu 'kan yang dari awal larang aku buat deket-deket Raja, katanya masalahnya sama Liza bisa bawa aku pengaruh buruk."

Alana melebarkan senyumannya, "Masalah mereka sebenernya udah selesai. Cuman tinggal butuh saling menerima kenyataan aja."

Lalu dahi Allea mengkerut, "Maksudnya? Udah selesai gimana?"

"Ya udah selesai, mereka udah nyelesein masalah mereka. Tapi bagi Raja sama Genta doang, gatau deh kalo sama si Liza. Makanya gue bilang, tinggal butuh saling terima kenyataan aja."

Melihat wajah Allea yang sepertinya belum benar-benar paham, Alana menghembuskan nafasnya. "Lo tau 'kan apa masalah diantara mereka bertiga?"

"Cinta segitiga." Jawab Allea mantap, membuat Jeva membelalakkan matanya, terkejut mendengar hal itu.

"Sumpah? Mereka bertiga?!" Pekik Jeva dengan wajah masih tidak menyangka. Yang ia tau, Liza hanya mengejar Raja tapi selalu tidak direspon. Apa setertutup itu hubungan mereka? Berbeda sekali dengan Raja yang sekarang, yang terang-terangan membiarkan semua orang tau, kalau dirinya dan Allea berpacaran.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang