Chapter 6.

155 73 15
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

"HEH!" Raja dan Allea sontak menoleh ke asal suara yang berasal dari pintu UKS dan mendapati Genta yang sedang menggendong Alana.

"Apa?" Tanya Raja.

Genta melangkahkan kaki nya masuk ke dalam UKS dan berkata, "Apaan begitu-begituan?" Tanya Genta sambil menunjuk dengan dagu tangan Raja yang berada di pipi Allea.

Tanpa merubah posisi tangannya, Raja berkata "Suka-suka gue lah." Jawab nya santai tanpa menatap Genta.

"Hmm lo cemburu ya? Jangan-jangan lo sama Raja..."

"Ih amit-amit, gue masih doyan cewek kali, maksud gue tuh ngapain Raja mesra-mesraan sama cewek sok puitis ini." Tunjuk Genta yang kali ini menggunakan kaki Alana sebagai penunjuk, mudah kok hanya mengayunkan badan Alana saja.

"Eh goblok! Ini badan gue yang bohay jangan diayunin! Emang gue mainan hah?" Kata Alana sambil mencubit lengan Genta.

"Ya lo santai aja dong."

"Siapa yang mesra-mesraan disini sih? Gue cuma ngobatin bekas tamparan Liza tadi, miror dong, yang mesra-mesraan disini tuh lo!" Kata Raja menatap tajam ke arah Genta.

Benar juga kata Raja, sedari tadi Genta tidak menurunkan Alana dari gendongannya, pantas saja ada yang berat tapi apa ya... haha.
Alana langsung panik, kalo di Tv-tv pasti akan dijatuhkan begitu saja, semoga Genta tidak akan menurunkan Alana dengan kasar, karena sungguh lutut Alana sangat sakit kali ini.

"Ta lo jang-...."

Dugaan Alana salah dan permohonannya terkabul. Genta menurunkan Alana di sofa panjang UKS perlahan, tanpa rasa sakit yang dirasakan Alana, untung saja, kalau saja Alana dijatuhkan begitu saja, habis sudah bokongnya.

"Makasih." Kata Alana.

"Hm." Setelah berdehem dengan santai nya Genta pergi dari UKS menyisihkan Raja, Allea, Alana, dan Putri. Melihat Genta pergi dari UKS, membuat Alana kesal tapi apa penyebab nya? Ah sudahlah, Alana cuma butuh istirahat sekarang. Tanpa memandang Allea dan Raja, Alana langsung membaringkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya.

"Al-..."

"Ssst udah, biarin dia istirahat, lo juga perlu istirahat. Gih." Kata Raja memotong ucapan Allea. Allea menatap Raja sebentar, kenapa perhatian gini sih? Ada apa memang nya? Toh Allea yakin Alana baik-baik saja, maksudnya lukanya tidak separah seperti apa yang Raja dan Genta pikirkan, Alana cewek kuat kok, begitu juga dengan Allea, tanpa di komprespun akan sembuh, tapi tak apa kalau dikompres justru lebih cepat.

"Gue balik ke kelas dulu." Kata Raja seperti itu dan berjalan meninggalkan UKS.

Sepeninggalnya Raja, Allea menatap sekeliling nya dimana ia hanya melihat fasilitas UKS dan dua cewek yang sudah tertidur pulas dengan gaya nya masing-masing, dan jangan lupakan dengkuran keras milik Alana yang mungkin bisa saja menganggu tidur Putri nantinya.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang