Chapter 13.

97 49 12
                                    

Yang tersakiti, ikhlaskanYang pergi, sadarlahYang disakiti, tersenyumlahYang meninggalkan, menyesalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang tersakiti, ikhlaskan
Yang pergi, sadarlah
Yang disakiti, tersenyumlah
Yang meninggalkan, menyesalah.

Kalau sudah disakiti
Jangan lalu mencari yang menyakiti
Biarkan yang menyakiti menyesal
Karena telah memberi luka.

Kalau sudah disakiti
Jangan mencari yang menyakiti
Kalau sudah menyakiti
Jangan kembali lagi setelah pergi

Lagu yang tersedia di mulmed
Mungkin akan mewakili perasaan kamu
Yang sudah disakiti
Tapi masih mencari dia yang sudah menyakiti
Dan semoga
Untuk kamu yang menyakiti
Akan menyesal dan sadar, setelah mendengarkan.
Mau kalian putar?

♪Cinta kau dimana: Brisia Jodie♪

-HAPPY READING-

-•••-

"Lo kenapa sih?! Gue dari tadi nanya tapi lo diem aja." Raja sudah kesal setengah mati kepada sahabatnya, si Genta yang tiba-tiba saja mampir ke rumahnya dengan keadaan basah kuyup, bahkan sebelum Raja pulang, Genta sudah duduk di ruang tamu mengenakan kaos milik Raja.

Genta masih diam sama seperti awal, pandangannya fokus ke tv tapi Raja tidak tahu apakah otak Genta mencerna apa yang dilihat atau tidak. Yasudah, Raja tidak akan memaksa lagi. Raja sudah rela membuang waktunya yang harusnya untuk mandi dan bersih-bersih malah mengurus Genta. "Serah lo dah." Hampir saja bokongnya terangkat dari sofa, tapi pergerakannya terhenti oleh ucapan Genta, "Gue liat Liza nangis tadi." Ucapnya langsung mendapat decakan dari Raja sebagai jawaban.

Genta menengok setelah mendapat decakan, "Dia sedih banget Ja, gue bisa ngerasain apa yang dia rasain sekarang, gu--"

"Yaiyalah lo bisa ngerasain, karena apa yang dirasain Liza sekarang juga udah lo rasain duluan. Dan itu, karena Liza." Potong Raja masih dengan wajah datarnya setelah mendengar ucapan Genta pertama tadi.

Genta diam.

Raja memang benar ini sama seperti apa yang Genta rasakan, tapi... Genta tidak tega.
Raja memang benar, luka yang Liza beri kepada Genta, sama seperti yang Raja beri untuk Liza, Tapi... Genta masih tidak tega.
Raja memang benar, sakit yang Genta rasakan karena Liza, sama persis seperti yang Liza rasakan karena Raja, tapi... Genta tetap tidak tega.

Ini cinta.

Genta masih cinta Liza? Maybe.

Kalau tidak, lalu peduli ini disebut apa? Simpati semata? Jujur saja, Genta juga tidak paham.
Bukan hari ini saja, hampir setiap hari Genta merasa terbelenggu dengan perasaannya sendiri. Dimana perasaan tersebutlah yang masih membuat Genta melirik Liza disaat sedih.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang