Chapter 1.

449 106 25
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

INDONESIA, Jakarta 10.22

Sesuai seperti apa yang Leona katakan, Allea akan pulang ke Indonesia tempat dirinya lahir dan melewati masa-masa kecilnya yang indah, tentunya tidak akan terlupakan oleh Allea, bahkan sampai saat ini Allea masih ingat dan bahagia ketika melihat sesuatu yang ada di dalam memori masa kecilnya.

Seperti taman bermain yang sedang di lewati Allea saat ini. Melihat ayunan yang dimainkan oleh anak kecil, jungkat jungkit yang terlihat sudah berkarat dari dalam mobil Allea saat ini, perosotan yang masih setia menjadi tempat naik turunnya anak kecil, mengingatkan Allea kalau kelak hidup dari anak-anak itu akan naik turun yang tidak akan selamanya lurus dan seimbang, akan ada hal yang membuatnya down atau goyah, tapi suatu saat akan naik juga. Ya! Allea yakin itu.

Senyuman Allea melebar ketika otak nya masih memutar beberapa memori-memori tentang Indonesia yang indah dan dirindukan oleh Allea. Hal itu pun tak luput dari pandangan Angga yang sedari tadi terus mencuri-curi pandangan dari Allea lewat spion.

"Seneng balik ke Indonesia?" Tanya Angga kepada Allea yang tetap sibuk menatap luar mobil, menghadap jalanan dan keadaan jalanan Jakarta yang 'sedikit' macet hari ini.

"Seneng Pah, Allea bersyukur masih bisa ngeliat semua yang ada di Indonesia."

"Nah tuh seneng, kenapa kemaren-kemaren nolak balik ke Indonesia?" Kini Leona yang berucap.

Allea beralih menatap Mamah dan Papah nya yang setia menghadap ke depan menatap jalan. "Mamah dan Papah kan tau apa masalah Lea kenapa ga mau balik ke Indonesia..." Ucap Allea sedikit pelan.

Mendengar nada bicara Allea yang memelan, Leona pun memutar lehernya menatap Allea, benar, sudah tidak ada lagi senyuman di wajah Allea, Leona jadi merasa bersalah karena asal bicara, tapi padahal ucapan Leona tidak terlalu menuju ke tengah permasalahan kok.

"Mamah gak bermasud buat nyinggung apapun perihal Lea... Ma-...."

"PMS hari pertama ya?." Potong Angga masih fokus menyetir.

Leona menatap suaminya sebentar, kemudian kembali menatap Allea, sedetik kemudian Allea menyengir dan berkata. "Allea paham Mah, maklumim aja, Allea lagi ada tamu hehe."

Tawa memenuhi mobil yang ditumpangi ketiganya saat ini, padahal kan Angga hanya menebak, eh taunya malah benar. Karena Allea bukan tipe cewek yang mudah tersinggung, jadi ketika sekali saja ketahuan merasa tersinggung, semua orang juga tahu perubahannya.

"Tapi Mamah beneran minta maaf yah, mamah beneran ga bermaksud kok Lea..."

Allea tersenyum dan mengangguk "Iya Mah, gapapa."

"Tapi Lea ingat kan sama janji nya? Allea janji mau lupain semua yang terjadi di masalalu, Allea janji gak akan sedih-sedihan lagi kayak dulu, Allea janji akan berubah jadi Allea yang lebih, lebih, lebih baik lagi, Allea janji akan membangun hidup yang lebih bahagia dan baik lagi. Al-..."

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang