Chapter 31.

44 20 6
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

Raja membuka pintu rumahnya dengan kasar. "Aaaghh!" Raja menggeram marah karena ketika hendak masuk kaosnya tersangkut gagang pintu. Sudah kesal, tambah kesal.

"Mamah!" Panggil Raja langsung berjalan menuju dapur, tapi ketika berbelok ke kiri, Ranthi tiba-tiba muncul membuat Raja tersentak sampai belanjaannya jatuh sebagian.

"Kamu nih kalo jalan ati-ati dong, tuh kan sayurannya jatuh semua." Omel Ranthi sambil memungut sayuran yang tergeletak di lantai, dibantu Raja.

"Salah Mamah lah, kenapa muncul tiba-tiba?"

"Niatnya mau ngomelin kamu karna pulang telat, liat jam berapa sekarang?"

"Delapan."

"Belanja segitu aja satu jam?!"

"Y-ya kan desak-desakan Mah."

"Makanya berangkatnya lebih awal. Kamu nih gimana sih? Ga ikhlas banget bantu Orangtua."

Raja menunduk, sudah menahan malu di pasar, pulang-pulang bukannya mendapat ucapan terimakasih, lah ini malah mendapat omelan. Berangkat karena omelan, pulang pun diomelin.

"Yaudah lah, sana mandi habis itu makan."

"Makanan darimana Mah? Kan bahan-bahannya baru aja dibeli."

"Makanan kemaren! Kalo gak mau gak usah makan." Ucap Ranthi tegas, kemudian berlalu meninggalkan Raja yang masih diam di tempat.

Untung Mamahnya, kalau Mamah orang lain... gapapa sih.

Raja menghembuskan nafasnya, mengacak-acak rambutnya bingung harus melakukan apa di pagi hari minggu kali ini. Kalau biasanya ia akan berolahraga, tapi untuk jam sekarang? Tidak bisa. Biasanya jam delapan justru menjadi waktu pulang Raja sehabis olahraga, bukan waktu berangkat Raja hendak olahraga. Biasanya juga, Raja belum bangun di jam sekarang, minimal jam 10 pagi, maksimal jam 12 siang.

"Mandi gak ya?" Raja masih diam di tempat, benar-benar bingung.

"Oke mandi." Ucapnya mantap kemudian berjalan menuju kamarnya sambil bersiul mengisi kesunyian rumahnya.

Papahnya sekarang mungkin sedang berolahraga bersaman tetangga sebelah, seperti biasa... kalau Putri entahlah, Raja tak terlalu ambil pusing dengan kegiatan adiknya di hari libur.

"Dek ngapain?!" Raja terkejut dengan kehadiran Putri di kamarnya, sedang duduk di kursi belajarnya dengan kedua kaki diatas meja, menonton video yang tadi malam Raja tonton juga. Aaah benar! Raja lupa mematikan laptopnya.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang