Chapter 21

65 38 8
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

-•••-

"Emm kenapa masih disini?" Allea bertanya kepada Raja yang masih duduk diam di mobil tapi tak kunjung menjalankan mobilnya untuk pergi dari pekarangan rumah Allea.

Tangan Raja bertopang pada kaca mobil yang terbuka, "Lo gak lupa sama apa yang barusan gue omongin 'kan?"

Allea tersenyum, "Nggak kok."

Yang mendapat jawaban sesuai harapan itu pun mengangguk puas. "Oke, sanah masuk." Titahnya kepada Allea.

"Kamu dulu dong yang pergi."

"Ga, lo aja yang masuk duluan."

Belum sempat Allea menjawab lagi, suara klakson mobil terdengar. Yang ternyata mobil milik Papahnya yang dibawa untuk kerja sudah pulang, tentu membawa si pemilik juga didalamnya. Angga keluar dari mobil, langsung berdiri di sebelah Allea yang sedang menyaliminya.

"Kok hampir maghrib baru pulang?" Angga bertanya.

"Iy--"

"Tadi Raja ajak jalan-jalan dulu Om." Angga nampak paham, kemudian ia tersenyum menyadari kehadiran Raja disitu.

"Yaudah Om, Raja pamit dulu. Di rumah udah ditungguin Mamah." Ucapnya kemudian menyalimi Angga.

"Eh Raja tunggu!" Tiba-tiba Leona memanggil dari teras rumah, bergegas menghampiri suami dan putrinya.

"Ini, buat Mamah kamu ya. Kemaren Mamah kamu pernah bilang, katanya suka kue bolu yang kayak gini, jadi Tante bikin. Suruh Mamah kamu kasih nilai, ya. Soalnya Tante juga masih belajar." Leona memberikan bingkisan yang dalamnya kue bolu kesukaan Ranthi kepada Raja.

Raja menerima bingkisan tersebut, "Eh Tante, maaf ya jadi ngerepotin."

"Gak ngerepotin kok, Tante malah seneng bisa belajar, toh ini juga resepnya dari Mamah kamu." Leona menjawab sambil cengengesan.

Raja pun mengangguk, "Yaudah Om, Tante, Raja pamit pulang dulu." Begitu Raja menyalimi orangtua Allea, ia menatap Allea sebentar sebelum menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankan pergi menjauh dari pekarangan rumah Allea.

Sepeninggalnya Raja, Allea menggandeng kedua tangan orangtuanya untuk diajak masuk. "Sejak kapan Mamah deket sama Tante Ranthi?" Tanyanya.

Leona tertawa, "Kamu gak tau aja, hampir setiap hari Mamah ketemuan sama Mba Ranthi di kafe Mamah." Sontak, hal itu pun membuat Allea dan Angga membelalakkan matanya tak percaya.

"Serius? Kok bisa?" Tanya Angga.

"Ya bisa lah, orang kafe Mamah udah jadi langganannya Mba Ranthi tiga tahun."

"WOW"

***

Malam datang membawa dingin yang menusuk sampai membuat Allea menggigil. Angin di luar sangat kencang sampai menghasilkan suara pohon-pohon yang saling bertabrakan. Petir ada dimana-mana, tapi hujan tak kunjung turun.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang