Chapter 10.

106 63 8
                                    

Ketika kamu pamitHadirmu masih kurasaKetika kamu pergiHidupku seperti mati rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika kamu pamit
Hadirmu masih kurasa
Ketika kamu pergi
Hidupku seperti mati rasa.

Lalu, semua terasa sakit begitu saja.
Membekaskan luka
Kalau kuhapus semua tentangmu
Akankah semua akan kembali baik-baik saja?

Kepada kalian, yang ditinggalkan
Kepada kalian, yang tidak mau meninggalkan
Kepada kalian juga, yang terusik dengan jejak.
Mau memutar lagu?

♪Menghapus jejak: oleh BCL & Ariel Noah♪

-HAPPY READING-

-•••-

"Mau ke kantin?" Allea mendongak, menatap seseorang yang bertanya kepadanya sambil duduk meja Allea. Ditatapnya si cowok yang ternyata Raja, kemudian tatapannya beralih kearah lain. Ternyata di kelas ini hanya ada Allea dan Raja saja, belum ada tiga menit bel istirahat berbunyi, kelas sudah sepi tak berpenghuni. Allea tidak tidur, tidak melamun juga. Lalu, kapan Alana pergi dari samping Allea? Dan kemana?

"Al Allea... hello, ngelamun?" Allea kembali menatap Raja sambil tersenyum, kemudian ia berdiri, menyamakan tingginya dengan Raja yang sedang duduk di meja.

"Kantin? Ayo. Tapi traktir ya?" Candanya yang tidak disangka di-iyakan oleh Raja, tentu saja dengan senang hati Allea menerimanya. Lumayan, jaga dompet agar tetap tebal.

Selama perjalanan ke kantin, selama itu pula Raja mengenalkan beberapa tempat di sekolah yang harus Allea ketahui. Melihat wajah fokus Allea, membuat Raja mengulas senyumnya. "Ada yang mau ditanyain?" Tanyanya.

"Eumm, perpustakaan dimana?"

"Sana." Tunjuk Raja ke arah jam dua. Melihat arah tunjuk Raja, membuat Allea menyerngit. Masa iya, ada perpustakaan dekat parkiran? Yang benar saja.

"Hm? Seriusan? Tapi--"

"Kenapa lo percaya?" Tanya Raja dengan wajah meledeknya, ia siap untuk lari sekarang. Tapi, niatnya untuk lari sepertinya akan diurungkan setelah melihat wajah Allea yang tetap tenang seperti tidak kesal sama sekali.

"Ya percaya lah, kan kamu yang lebih tau sekolah ini. Siapa tau emang bener ada perpustakaan di antara motor dan mobil kan." Jawab Allea dengan tawanya, menertawakan jawaban yang ia lontarkan sendiri. Hal itupun sukses membuat Raja memasang wajah masamnya, gagal membuat cewek disampingnya ini kesal.

Sampailah mereka di kantin, saling mengedarkan pandangan untuk mencari kursi kosong namun tak kunjung menemukan. Kursi-kursi di kantin sudah penuh tanpa celah sedikit pun, bahkan saking penuhnya, sampai ada yang memilih membawa pergi makanan mereka untuk memakan di bawah pohon mangga atau di kelas. Ada juga yang memilih lesehan di lantai. Wajah Allea menampakkan wajah linglung dan kaget dengan keramaian yang ia lihat di hadapannya. Raja menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kemudian ia menatap Allea dan berkata, "Mau makan di luar sekolah?" Tawarnya yang langsung ditimbang-timbanh oleh Allea.

Tentang yang Melepas, Dilepas, dan Ikhlas. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang