chapter 7

2.5K 332 22
                                    


Author POV

'Eeeh... kenapa banyak sekali orang disini!' Batin Chisa.

Tentu saja tak ada yang akan menyadari kepanikan Chisa wong mukanya malah makin datar.

Saat ini kelas 1-A tengah dikerubungi siswa kelas satu dari kelas lain.

Didepan sana Midoriya sudah mulai panik karena prilaku Bakugou yang gak sopan. Chisa masih setia duduk dikursinya dan memperhatikan adegan didepan kelas.

"Aku datang karena penasaran, ternyata anaknya sombong, ya. Apa murid departemen pahlawan begini semua? Melihat kek gini bikin kecewa deh... baik departemen umum atau lainnya, banyak dari mereka yang masuk kesana karena gagal diterima didepartemen pahlawan. Lu tau gak?"

Tatapan Bakugou menajam.

"Pihak sekolah memberi kami kesempatan pada kami yang gagal ini. Tergantung pada hasil festival olahraga, katanya mereka akan mempertimbangkan memindahkan kami ke departemen pahlawan. Keliatannya itu juga berlaku sebaliknya, loh. Mengamati lawan? Paling tidak aku cuman mau bilang, sekali pun kalian dari departemen pahlawan jangan sombong. Atau aku bisa saja mengusir kalian. Aku datang dengan maksud menyatakan perang"

'Orang ini berani banget!' Batin Ura-Mido-Iida.

Shinso dan Bakugou saling menatap tajam. Dari kerumunan muncul lagi orang bermasalah.

"Oi, oi! Gue dari kelas B sebelah nih! Karena gue dengar kalian ngelawan penjahat, makanya gue datang, nih! Jangan sok belagu gitu woi!"

'Nambah satu lagi orang kayak dia!'

Akhirnya Bakugou mengabaikan mereka dan langsung pergi dari sana. Setelah mengucapkan kata puncak apa lah itu.

Setelah Bakugou pergi Chisa beranjak dari kursinya dan menuju Shinso yang masih berdiri didepan kelas 1-A.

Karena keadaan yang masih canggung dan tubuh Chisa yang *uhuq* pendeq *uhuq* tidak ada yang benar-benar memperhatikannya. Ketika Chisa sampai didepan kelas seluruh pasang mata disana langsung mengarah padanya.

Chisa kini berdiri tepat didepan Shinso. Chisa tentu saja harus mendongak untuk bisa mentap mata Shinso. Ada keheningan sejenak lalu tiba-tiba tak ada hujan. Chisa tersenyum cerah, menyilaukan pandangan semua orang. Bahkan Shinso... menyipitkan matanya tidak menyangka akan mendapat senyum cerah dari gadis itu.

'Ugh kokoro ku!'

'Duh diabet ku kambuh!'

'Mataku!!'

Begitu lah kira-kira isi batin orang-orang disekitarnya.

"Aku... suka!" Kata Chisa membuat semua orang kembali tersentak. Bahkan Todoroki yang udah mau keluar tiba-tiba membeku.

'Suka?' Batin semua orang lagi.

"Aku suka dengan semangat mu! Kau dengan berani mendeklarasikan perang dihadapan musuh mu secara langsung! Un un! Kau memang pria sejati!" Chisa berhenti sejenak lalu melanjutkan.

"Anak tadi itu memang sombong, tapi, tidak semua anak departemen pahlawan sombong. Ku harap kalian mau memaafkan nya." Chisa mengarahkan mata birunya pada siswa dari kelas lain.

"etto... Nama ku Chisa, Yukihara Chisa salam kenal" Ucap Chisa menggaruk pipinya yang terasa hangat, ia yakin wajahnya sangat aneh saat ini. Tapi berbeda dengan yang dipikirnya...

"...Shinso Hitoshi"

"UWWOOOh INI DIA BARU PAHLAWAN! Aku Tetsutetsu Tetsutetsu! Salam kenal!" Teriak anak laki-laki dari kelas 1-B. "U-un.."

Tiny Light-BNHA OC Story (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang