Bagian 16. ||Salah Paham||

220 29 16
                                    

🍒Happy Reading🍒

***
♬JANGAN LUPA PUTAR LAGUNYA♬

***

Jam istirahat, Alena sekarang sedang di perpustakaan mencari buku kimia yang harus di pelajarinya. Ia mengambi satu buku dan membaca covernya, apakah betul buku yang ia cari. Ia mengambil buku yang tadi ia baca sekilas lalu membawanya kepada petugas perpustakaan.

"Ini bukunya 1 minggu harus dikembalikan ya. Sudah tertera di sini jika telat mengumpulkan maka dikenai denda," ucap ibu petugas sambil memberikan buku yang Alena pinjam.

"Siap bu terima kasih."

Alena keluar dan berjalan ke koridor tapi ia menuju toilet karena ingin buang air. Setelah selesai Alena merapikan baju dan keluar toilet tetapi ada seseorang yang melipatkan kedua tangannya bersandar di dinding toilet. Alena acuh tak acuh ingin melewatinya namun seorang itu memberhentikannya.

"Tunggu," suara khas laki-laki masuk ke telinga Alena. Pria itu mendekat dan berhadapan dengan Alena.

Alena menaikan satu alisnya.

"Alena Marchelia Maharani," pria itu membaca nama yang ada di seragam Alena.

Alena menyengit bingung kenapa membaca bad namanya? Bukan nya...

"Lo Alena?" tanya pria itu.

Alena tidak menjawab ia memegang buku yang dipinjamnya dengan erat saat pria itu mendekatinya, otomatis Alena memundurkan langkahnya. Alena terpenjat karena tubuhnya terbentur tembok.

"Mau apa?" tanya Alena.

"Mau lo," pria itu bersimrik.

"Jangan macam-macam!"

"Hanya satu macam."

Pria itu maju mendekati Alena dengan tangannya mengunci pergerakan Alena. Alena memalingkan wajah ketika wajah pria itu di depannya beberapa senti.

"Lo tau, selama ini gue deketin lo tapi nggak berhasil terus. Mungkin dengan cara lain agar bisa jadiin lo milik gue?" tanya pria itu membelah pipi Alena. Alena mengelak sentuhan itu berusaha melepaskan diri.

"Nggak mau!" bantah Alena.

"Mau, nggak mau harus mau. Lo tau? Lo gadis paling menarik dimata gue,"

Tubuh Alena bergetar karena sentuhan tangan pria itu ke pipinya lembut. Alena berusaha berontak, tetapi tenaganya tak cukup kuat untuk melepaskannya.

"Lepaskan aku," Alena mata berkaca-kaca dengan suara parau. Kedua tangannya di cengkram erat oleh pria di depannya.

Jaraknya hanya beberapa senti saja. "Jangan nangis, gue nggak bisa liat air mata lo." Pria itu menghapus air mata Alena tapi ia mencoba menghindar.

Pria itu mencengkeram kedua pipi Alena agar menghadapnya.

"Lo tau? Gue suka sama lo dari dulu. Gue mau lo jadi milik gue," ucap pria itu memegang bibir Alena namun Alena memalingkan wajah.

Bugh

Tendangan keras yang di berikan oleh seseorang menghajar laki-laki yang di berada di depan Alena. Alena hampir terhayung karena pria itu jatuh menarik Alena tetapi pria yang menyelamatinya terlebih dahulu menariknya dan menubruk dada pria itu.

Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang