Bagian 9. ||flashback||

296 41 4
                                    

🍒HAPPY READING🍒

***

"Abang!" panggil Aurel.

"Ya?" Alenta menatap Aurel dari pantulan kaca. Karena Aurel duduk dikursi belakang dan ia sedang menyetir

"Aku boleh ngajak kakak baik nggak?"

"Boleh dong, sekalian kenalin sama abang ya."

"Siap itu lah!"

"Kayaknya mamah juga pernah lihat gadis itu," ucap Anggita.

"Dimana mah dimana," ucap Aurel penasaran.

Alenta menyengit dahi bingung. Sedangkan Anggita mengetuk-ngetuk dahinya mengingat-ingat kapan ia bertemu dengan gadis itu.

"Ohya mamah inget. Di rumah sakit mamah nggak sengaja nabrak dia."

"Loh, mamah sama Aurel udah pernah ketemu abang nggak pernah?" kesal Alenta menbelokan stir memasuki perkarangan rumah.

"Nanti juga ketemu, bang. Nanti aku kenalin," Ucap Aurel.

Alenta menganggukan kepala. "Ayo turun udah sampai."

Mereka memasuki mansion dan Alenta di bantu oleh maid membawakan barang-barang.

***

Alenta duduk taman rumah sakit ia bingung mendapatkan uang dari mana untuk penyembuhan penyakitnya? Sungguh ini menyulitkan sang ibu. Tunggu-tunggu kok Alena bisa di rumah sakit? Ini adalah jadwalnya cek up. Siapa gadis yang bersama Aurel? Yah! Itu Alena.

Dia harus mencari pekerjaan untuk bisa membiayai pengobatannya dan kebutuhannya.

Ting

Sebuah notif dari hpnya yang tidak dibilang mahal.

Unknow
Janganlah bersedih aku tau kau adalah gadis yang kuat. Tetaplah semangat:)

Alena mengerut kening siapa yang mengirim pesan WathsAap ini? Biasanya ia mendapatkan pesan yang tidak penting yaitu teror selama ini ia alami.

Maaf ini dengan atas nama siapa?

Alena coba membalas pesan itu.

Kau tak perlu tau siapa aku. Nanti aku akan datang. Aku menyayangi mu❤

Alena mendengus kesal. Siapa sih pengirim pesan ini yang sebenarnya.
Ia memasuki hpnya kedalam tas lagi. Ia melenggang pergi keluar rumah sakit.

***

"Assalamualaikum, Babeh," salam Alenan menemui pria paruh baya dan mencium punggung tangannya.

"Waalaikumsalam, Alen tumben nemuin babeh?" tanya seorang paru baya.

"Maaf beh, Alen sibuk sekolah," jawab Alena duduk disamping seseorang itu.

"Nggak papa, kamu kesini ada apa?" tanya Babeh Mansur a.k.a pelatih seni bela diri Alena. Yah! Alena adalah seorang pesilat yang sudah mendapatkan banyak perhargaan.

Alena menundukan kepala memainkan jari. "Alen bingung, beh."

"Kenapa?" tanya Mansur. Ia tau kalau Alena kesini pasti ada masalah

Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang