Sekali bertemu dengan mu membuatku merasa tenang.
Alena Marchelia Maharani.
🍒HAPPY READING🍒
***
Kringkringkring
Bel masuk berbunyi semua siswa dan siswi memasuki kelas mereka masing-masing. Setelah selesai istirahat.
Kelas XI IPA 1 Alena duduk sendiri dipojok kanan. Ia duduk sendiri karena tidak ada yang mau duduk dengannya. Entah kenapa. Namun Alena sudah nyaman duduk sendiri tidak ada yang mengganggu walaupun duduk paling belakang ia adalah gadis pintar di kelas.
Pelajaran dimulai semua dengan keadaan hening. Mendengarkan penjelasan guru.
Alena Marchelia Maharani itulah namanya. Ia mempunyai sifat dingin, datar dan sangat irit bicara. Gadis yang berkehidupan sederhana ia memasuki sekolah terfavorit di ibu kota karena beasiswa yang ia peroleh. Alena Marchelia Maharani anak tunggal dari Lenia Maharani, ia anak yatim, ayahnya meninggal sejak ia menduduki bangku SD. Ibunya yang menggantikan ayahnya untuk membanting tulang mencari nafkah.
"Alena Marchelia Maharani. Silahkan kamu ke depan menjawab nomer 1-5," tunjuk Bu Sri kepada Alena ia guru Matematika yang terkenal guru terkiller di sekolah. Namun dengan Alena berbeda ia selalu lembut dengannya.
"Baik, bu," jawab Alena bediri dari tempatnya maju kedepan. Mengisi soal yang di berikan oleh Bu Sri.
"Cih. Cewe asongan terus sih," cibir Bunga.
"Selalu saja dia yang dilembut sama Bu Sri," timpal Tasya.
"Awas aja lo," ucap Bunga dengan tersenyum miring.
Alena sudah menyelesaikan tugasnya di depan ia kembali ke tempat duduknya. Bunga menghalangi jalan dengan kaki. Namun Alena melewati jalan lain untuk sampai di bangkunya.
"Sialan, dia gak lewat sini," gerutu Bunga.
***
Kringkringkring
Bel istirahat berbunyi membuat semua yang berada di kelas buru-buru ke kantin. Alena masih berada di kelasnya ia jarang ke kantin untuk membeli makanan. Alena menyibukan diri dengan menggambar entah kenapa ia berniat menggambar. Padahal ia dalam hal menggambar ia tidak terlalu bagus dan tidak terlalu buruk.
Ia menggambar seseorang. Ia menggambar rambut dan matanya saja. Sesudah selesai ia menggambar ia mengamati hasil gambarnya. Ia menyengit bingung kenapa gambarannya sangat bagus, biasanya dalam hal menggambar ia asal-asalan.
Ini kan orang yang di mimpi aku? Batin Alena.
Flashback on
Seorang gadis kecil berusia 7 tahunan yang sedang duduk di taman meneguk air minumnya yang habis bermain. Siapa lagi kalau bukan Alena.
"Hai," panggil seorang cowo.
"Hm," jawab Alena.
"Kamu lagi apa? Sedirian?" tanya cowo itu.
"Liatnya," jawab Alena singkat.
"Aku boleh duduk sini, ya?"
"Hm."
"Kamu kenapa sih?"
"Gak papa."
"Singkat amat ngomongnya. Ohya kenalin nama aku Tata-" belum sempat cowo itu memperkenalkan diri hpnya berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragazza Segreta
Teen Fiction[on going] {Follow sebelum membaca, enjoy aja guys bacanya} Aku Bukan Mariposa diganti dengan Ragazza Segreta WAJIB FOLLOW, VOTE DAN COMENT! | Belum di revisi author lgi males revisi mohon maaf jika ada typo atau kesalahan | Follow Ig khtrh.fzh24_ a...