Bagian 37 ||ternyata bukan aku||

40 3 2
                                    

🍒 HAPPY READING 🍒

***

Tiba di mana Alena mulai bersekolah, setelah menjalani perawatan dan juga penyembuhan. Dia dikatakan sembuh total dengan waktu yang tidak terlalu lama. Ia berusaha mengejar pelajaran yang tertinggal selama masa penyembuhan.

Di sekolah Alena menjadi famous di sekolah. Banyak yang ingin berteman dengan nya, Alena hanya tersenyum dan menjawab jika seperlunya saja. Ia bahkan memilih berteman dengan Alenta saja.

"Mau ke kantin nggak?" tanya Alenta berdiri dari duduknya.

"Ikut deh," balas Alena.

"Gue ikut dong," sahut Dimas yang datang tiba-tiba.

"Nggak boleh, gue mau ngedate sama Alena," balas Alenta.

"Ngedate pala lo peang. Mana mau Alena sama lo," cibir Dimas.

"Ikut aja nggak papa. Malas dengar kalian berantem," sahut Alena meninggalkan mereka berdua.

Alenta dan Dimas saling pandang lalu mengangkat pundak dan berlari menyusul Alena. Saat kejadian dimana Alena bangun dari koma, semuanya berubah menjadi 180° dari kehidupan sebelumnya.

Dimana sekarang Alena yang mempunyai keluarga lengkap dan juga kasih sayang yang lengkap. Begitu juga dengan teman di sekolah nya. Saat mereka mengetahui Alena adalah anak dari sang pemilik yayasan, disitulah banyak yang ingin menjadi teman Alena.

Dimas dkk mereka meminta maaf tulus atas kesalahannya kepada Alena. Dan permintaan maaf itu di terima oleh Alena, memaafkan kesalahannya.  Hidup akan berputar dengan berjalannya waktu. Saat kita merasa paling tidak beruntung, maka berusahalah ada waktu kita untuk menikmati hasil usahanya.

***

Sesampainya di kantin mereka memesan makanan dan membawa ke tempat duduk. Berbincang-bincang, dengan santai.

"Kalian tau gak?" Dimas memulai pembicaraan, setelah topik sebelum habis.

"Nggak," jawab mereka bersamaan.

"Gini, gue dapat berita hot," lanjut Dimas.

"Apa-apa?"

"Gue udah nggak pernah liat si kembar."

"Si kembar siapa?" tanya Alena penasaran.

"Lo belum tau yah?" tanya Dimas menatap Alena.

"Andrean dan... kembaran nya Andrian," sahut Alenta datar.

Alena menatap Alenta yang ada di sebelahnya mengerut kening nya bingung.

"Mereka kembar?" tanya Alena bingung.

"Yaa, selama ini yang terus ganggu lo itu. Andrian bukan Andrean," balas Alenta dingin.

"Dan mereka juga yang membuat lo koma cukup lama," lanjut nya.

Alena menggelengkan kepalanya, "nggak mungkin, saat itu aku juga pernah main sama Kak Andrean kok."

Dimas dan Alenta mengerutkan keningnya, "Bermain?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang