Bagian 5: ||Teror||

412 74 43
                                    

Ketika gelas itu pecah maka tidak akan berubah lagi menjadi gelas. Seperti halnya sebuah perasaan. Ketika disakiti maka ia tidak akan masuk kelobang yang sama.

🍒HAPPY READING🍒

***

Alena sedang bersandar di kasurnya yang berada di kamarnya dan memakan bubur buatan sang ibu. Semenjak kejadian tadi disekolah seorang Alenta yang setia menunggu. Tapi mereka berdua bertemu kemarin, seakan Alenta yang sudah mengenalinya seperti beberapa tahun. Mengingat ucapan Alenta 'Lo sekarang jadi pacar gue'. Alena tidak menyangka anak laki-laki seumurannya yang disekolah sering membully Alena tidak pernah memperdulikan Alena. Ketika Alenta datang semuanya seperti berubah. Rasa nyaman, bahagia, rindu...
Eh.. tidak mungkin ia rindu kepada Alenta. Ia pulang beberapa menit yang lalu sudah rindu? Huh kok jadi bucin.

Kenapa aku jadi mikirin dia? Batin Alena.

Setelah Alena makan ia keluar kamar dan ingin sekali membantu sang ibu bersih-bersih rumah.

"Ibu," panggil Alena ketika melihat ibunya yang sedang mengepel.

"Iya ada apa, sayang?"

"Biar aku yang ngepel, ya?"

"Nggak usah, kamu istirahat aja sana."

"Nggak mau bu. Bosen dikamar terus. Aku pengin bantu ibu beres-beres rumah."

"Iya ibu tau tapi kamu masih sakit."

"Aku nggak sakit bu. Nih badan aku udah nggak panas dan aku kelihatan baik-baik aja. Tadi kan aku udah istirahat ayolah bu," rengek Alena.

Lenia hanya menghela nafas panjang menghadapi anak yang keras kepala seperti Alena.

"Kamu menyapu halaman belakang saja ya?"

"Semuanya akan Alena bersihin."

"Nggak! Kamu menyapu halaman saja!" bantah Lenia.

"Tapi-"

"Menyapu saja atau tidak sama sekali," ancam Lenia

Alena hanya pasrah atas perintah ibunya. Ketika ia tidak sakit ia selalu membantu ibunya membersihkan rumah. Alena mengambil sapu lidi yang di pojok tembok dan mulai menyapunya halaman belakang.

Selesai menyapu ia ingin masuk kedalam tetapi langkahnya berhenti ketika ia menemukan sebuah kertas didepan pintu belakang yang bertulisan 'Kau akan mati' Alena melihat kekanan dan kekiri tidak ada orang disana. Mengapa ia selalu diteror begini Alena membuang kertas itu ditempat sampah dan masuk kedalam rumahnya.

***

Alenta memasuki mansion yang megah dan terlihat seperi istana.

Alenta memasuki mansion yang megah dan terlihat seperi istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang