Bagian 7: ||Nicholas?||

322 55 4
                                    


🍒HAPPY READING🍒

***

Alenta merebahkan tubuhnya ke kasur king sizenya. Semenjak kejadian ditaman belakang dengan Alena. Kenapa Alena tidak kembali kekelas?

Toktoktok

Suara ketokan pintu kamar Alenta. "SIAPA?"

"INI BIBI, DEN."

"Masuk," perintah Alenta. Sang bibi pun masuk dengan menundukan kepala.

"Ada apa bi?" tanya Alenta.

"Maaf den. Non Aurel sakit, den," ucap sang pembantu menundukan kepala.

Alenta mengubah posisi rebahannya meloncat dari kasur. Ketika ia mendengar sang adik sakit ia sangat khawatir. Ia berlari menuju kamar sang adik yang terlelap dengan keadaan tidur. Alenta mendekati sang adik ia memegang dahi sang adik dengan menggunakan punggung tangan memang panas. "Bi, kita bawa rumah sakit." Alenta menggendong sang adik dan membawanya ke mobil di ikuti sang pembantu.

Saat sampai disana ia memanggil dokter dan membawanya ke ruang UGD. Alenta menunggu diluar ruangan berjalan mondar-mandir. Menunggu dokter keluar.

Gadis kecil yang terbaring lemah adalah adiknya Alenta. Adik kandung satu-satunya yang masih bersekolah di SD. Namanya Aurelia Revita Kamelia.

Alenta khawatir dengan keadaan adiknya. Tiba-tiba ada teriakan seseorang yang memanggilnya.

"ALENTA." Seorang wanita setengah parubaya yang sekitar berumur 30tahunan. "Gimana kondisi Aurel?" tanya Anggita.

Alenta diam tak menjawab pertanyaan Anggita.

"JAWAB PERTANYAAN MAMAH!"

"Kenapa mamah kesini? Bukannya mamah dikantor ada meeting. Mamah kesini cuma buang-buang waktu meeting mamah akan batal. Urusin kerjaan mamah biar Aurel aku yang jaga," ucap Alenta dengan ketus.

"Tapi,-"

"Tapi apa mah? Karena Aurel anak mamah iya kan? Mamah yang ngelahirin dia. Dan saat aku sakit apa mamah nggak jenguk aku dulu yang dirumah sakit? Berarti aku bukan anak mamah gitu?" Alenta me-klim semuanya dengan mudah.

"Bukan gitu sayang! Kamu juga anak mamah. Mamah...mamah-" Mata Anggita berkaca-kaca tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Karena apa mah? Kerjaan? Meeting? Client? Itu kah yang mamah pikir kan sampai anak sendiri dilupakan?!"

Ceklek

Seorang paru baya yang keluar dari ruang UGD lengkap dengan jas putihnya. Alenta buru-buru mendekati sang dokter.

"Gimana kondisi adik saya dok?" tanya Alenta.

"Pasien mengalami tipes, mungkin dia dirawat disini selama beberapa hari. Saya pindahkan pasien ke ruang rawat terlebih dahulu."

"Baik dok. Berikan yang terbaik untuk anak saya," sahut Anggita.

"Siap. Kalau begitu saya pamit dulu." Dokter itu melengang pergi.

Alenta hanya diam melihat adiknya yang berbaring lemah di bangkar dibantu suster dipindahkan ke ruang rawat. Alenta mengusap wajah nya kasar. Ia tidak bisa menjaga adik satu-satunya. Ia melenggang pergi mencari ketenangan.

🦄🦄🦄

Dukk

"Aww" seorang gadis yang memegangi dahinya yang menubruk sesuatu.

Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang