🍒Happy Reading 🍒
***
Alena turun dari lift lalu ia ke ruang makan, karena ini waktunya makan malam ia menghampiri keluarga besarnya dengan wajah datar. Lalu mengambil posisi duduk di sebelah Lenia.
"Alena persis sama kamu banget kak, dingin banget sifatnya," ucap Vivi kepada kakanya Alen.
"Apalagi nih mah, di sekolah itu dingin tidak tersentuh. Ngomong aja di hitung pake jari juga bisa. Bwehh dinginnya bener-bener kayak kulkas beribu pintu," sahut Nicholas.
"Kan anak ku," balas Alen singkat.
Tante Vivi hanya terkekeh pelan. Sikap keponakannya persis sekali dengan ayahnya, dingin tidak tersentuh.
"Kaka baik," teriak anak perempuan itu karena melihat Alena.
Alena mengalihkan pandangan kepada anak tersebut.
"Selamat malam semuaa," girang Aurel.
"Malam."
"Aurel mau makan bareng Kaka baik boleh?" tanya Aurel menatap semua orang lalu menatap Alena.
"Boleh dong, sini."
Alena menepuk pahanya menyuruh Aurel duduk di pangkuannya. Aurel mendekat lalu naik ke atas pangkuan Alena dengan girang.
"Mamah kemana, Rel?" tanya Lenia.
"Mamah tadi pulang duluan katanya mau ke kantor dulu sama Kak Lenta," jawab Aurel.
"Kamu ditinggal disini begitu? Sendiri an? Ckckck," ledek Nicholas.
"Sembarangan Kak Coco mah, aku mau disini sama Kaka baik," jawab Aurel.
"Stop call me Coco. Namanya Nicholas bukan Coco. Dikira Coconut yah."
"Memang Kaka Coconut. Coco luknut," ledek Aurel.
"Sudah, mengalah sama adik mu lahh. Katanya mau adik perempuan," lerai Vivi.
"Nggak mau mah! Awas aja kalau mamah bikin sama papah adik buat aku!" larang Nicholas.
"Lho kenapa dilarang bukan nya kamu mau?" tanya Anif.
"Nggak jadi, nggak mau adek modelan Aurel mending adek modelan Alena. Udah kalem, nggak nyusahin juga. Tapi kalau di ajak omong berasa ngomong sama patung," jawab Nicholas, ia mengecilkan suaranya di akhir kalimat.
"Awas aja nanti kamu Coconut!" Aurel menatap Nicholas tajam. Nicholas hanya menjulurkan lidahnya.
"Udah. Aurel mau nginep disini?" tanya Alena.
Aurel mendongakkan kepalanya lalu menganggukan kepalanya semangat, "iya mau tidur sama Kaka."
"Sekarang Aurel makan dulu ya," ucap Lenia mengambil makanan Aurel dan Alena. Alena tidak bisa mengambilnya karena Aurel sedang di pangkuannya.
"Mau makan sendiri atau di suapin?" tanya Alena.
"Disuapin," pekik Aurel semangat. Mereka terkekeh pelan melihat ke akraban Alena dan Aurel.
"Dih udah gede disuapin malu tuh sama umur," ledek Nicholas.
"Biarin! Iri? Bilang bos papalepapale," jawab Aurel meniru lagi yang sempat viral.
Nicholas ingin membalas perkataan Aurel terhenti suara dingin Alen, "Makan. Jangan lupa berdoa."
Nicholas menelan ludah nya, om nya ini benar-benar mengerikan sama seperti Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragazza Segreta
Teen Fiction[on going] {Follow sebelum membaca, enjoy aja guys bacanya} Aku Bukan Mariposa diganti dengan Ragazza Segreta WAJIB FOLLOW, VOTE DAN COMENT! | Belum di revisi author lgi males revisi mohon maaf jika ada typo atau kesalahan | Follow Ig khtrh.fzh24_ a...