Bagian 21 || Murid Baru||

191 20 10
                                    

🍒HAPPY READING 🍒

***

Satu sekolah heboh dengan berita bahwa Alenta berangkat dengan seorang gadis yang mereka tak ketahui.  Mungkin murid baru di sekolah Pelita.

Sedangkan, Alena memandangi mereka dengan tatapan yang...  Entahlah ia merasakan panas melihat Alenta bersama gadis lain. Biasanya ia menjemputnya. Ia melenggang pergi menuju kelasnya.

Disisi lain Alenta mengantarkan gafis yang baru menginjaki sekolah barunya.

"Heh kenapa sih lo harus sama gue?" tanya Alenta kepada gadis di yang berambut pendek itu.

"Lo tega sama gue yang baru disni? Nanti gue diculik gimana? Terus gue disekap? Terus di apa apain? Kan ngeri," ucap gadis cerewet itu.

Alenta memutar bola matanya malas. "Gue rela lo di culik sama om-om biar lo dimakan sekalian,"ucap Alenta. Ingin melenggang pergi namun tangannya di cegah oleh gadis itu.

"APAAN LAGI SI?!" bentak Alenta kesal. Sang gadis hanya menyengir.

"Abang Alenta, kaka sepupu yang baik, anterin gue dong ke ruang kepala sekolah," pinta gadis itu dengan nada lembut lebih tepat nya sengaja di lembut kan.

"Ngrepotin lo," maki Alenta, "ayo."

Mereka berjalan ber iringan dengan Alenta yang berada di depan dan gadis yang berangkat dengan nya ini.

Gadis itu benar-benar merepotkan Alenta. Alenta sangat kesal jika ada gadis yang di sampingnya ini.

"Sekolahan ini bagus juga ya." gadis itu menatap sekitarnya kagum. Banyak bisikan-bisikan orang yang sepanjang jalan.

Alenta hanya melirik sekilas lalu menatap depan.

"Wihh gue bakal punya banyak fans nih. Gue baru dateng aja dah bilang cantik."

"Pd banget anjirr masih banyakan fans gue juga." Alenta menonyor kepala sang gadis itu.

"Ishh jangan di tonyor segala kali. Lo mau otak gue geser? Lo tanggung jawab gue bilangin tante Anggi baru tau rasa lo," ancam gadis itu.

Alenta tersenyum sinis ia mendekat ke telinga gadis itu, membisikan sesuatu, "denger ya baik-baik. Lo itu otak nya udah geser dari dulu biar gue bawa lo ke RSJ."

Setelah membisikan kata itu ia menjauh dari posisi yang sangat dekat dengan gadis di depannya ini.

"Bangkai! Alenta sialan! Gue sumpahin gue sekelas sama lo biar gue bisa balas dendam," ucap gadis itu seraya mengepalkan tangannya ke atas.

"Idih."

Mata gadis itu membinar ketika nama ruangan kepala sekolah ada di depannya.

"Makasih sayang, udah anterin gue."

Cup

Gadis itu mengencup pipi Alenta lalu berlari ke ruang kepala sekolah meninggalkan Alenta. Membuat Alenta menggeram kesal, gadis itu membuat dirinya darah tinggi. Alenta lebih suka kalau gadis itu tidak berada di sekitaran nya.

Rasanya ingin menenggelamkan kan gadis itu di laut. "Awas aja lo nanti di rumah?!" teriak Alenta lalu ia menusul gadis itu.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memandangi mereka dengan tatapan yang datar.

Ragazza SegretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang