🍒 HAPPY READING 🍒
***
Alena berjalan ke kelas melewati koridor kelas XI, banyak sekali cibiran-cibiran yang ia dapatkan di sepanjang perjalanan. Namun Alena hanya memasang wajah dingin nya.
Alena memasuki kelas dan duduk di tempat duduknya. Disusul Alenta Alenta langsung duduk sebelah Alena.
"Len, gue bisa jelasin kalau kita-"
Ucapan Alenta terhenti karena Alena yang memotongnya.
"Diam."
"Gue tau, semua ini salah paham."
"Kita saudara," jawab Alena dingin. Ia membaca buku pelajaran.
Alenta mengacak rambutnya frustasi ia harus menjelaskan bagaimana lagi. Kalau dia bukan lah saudara kandung, bahkan hubungan darah juga tidak ada.
"Gue-"
"Stop, stop beri aku harapan lagi!" sentak Alena.
"Gue mau ngejelasin sesuatu Lenaa!!" balas Alenta.
"NGEJELASIN APA LAGI SIH?! KAMU JUGA SUDAH DENGAR?! KALAU IBU KAMU ADIK AYAH KU! KITA SEPUPU," sentak Alena.
"ITU SEMUA BUKAN APA YANG KAMU PIKIRKAN ALENA!!!" bentak Alenta.
Alena menatap Alenta dengan wajah yang sulit di artikan. Banyak yang menyaksikan pembicaraannya. Mereka terheran kalau Alena mempunyai seorang ayah? Padahal dari dulu berumor kalau Alena tidak mempunyai ayah.
Alena tersentak ada seseorang yang menarik kerah seragamnya dari belakang hingga ia berdiri dari duduknya. Alena menoleh dan yah siapa lagi kalau bukan Bunga. Bunga menatap Alena dengan tatapan yang tidak suka.
Ia mencekal pergelangan Alena dan membawa Alena ke depan kelas lalu menghentikannya, membuat Alena terduduk di lantai.
Alenta melotot apa yang dilakukan oleh Bunga.
"HEH CEWE ASONGAN!! MARVEL BICARA SAMA LO ITU BAIK-BAIK KENAPA LO NGEBENTAK DIA?!" bentak Bunga.
Bunga memegang dagu Alena sesampai kukunya menancap ke pipi putih Alena.
"LO CEWE ASONGAN NGGAK TAU DIRI JUGA LO?! HAH! LO ITU DISINI CUMA SAMPAH! LO CEWE JELEK, SOK KALEM DAN JUGA MUNAFIK," sentak Bunga di depan wajah Alena.
Bunga melepas cengkramannya ia menarik Alena keluar kelas. Alenta panik sendiri ia mengikuti Bunga dan juga siswa yang menonton.
"BUNGA BERHENTI LO!" bentak Alenta terus berlari mengejar Bunga yang menggeret nya bak kambing.
Bunga menyetak Alena hingga kepalanya tersentak tembok. Ia mengambil air yang ada dibak. Bunga menarik Alena ke kamar mandi.
Alenta menghampiri Alena dan mendorong Bunga. Alenta mencengkram dagu Bunga dengan kencang membuat Bunga merintih kesakitan.
"Vel...sa..kit."
"Apa yang lo lakukan itu sudah keterlaluan Bunga, ini masalah gue kenapa lo ikut campur."
"Ta..pi..a..ku..Ng..gak..su..ka..ka..mu.di..gi..tuin,"ucap Bunga terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragazza Segreta
Teen Fiction[on going] {Follow sebelum membaca, enjoy aja guys bacanya} Aku Bukan Mariposa diganti dengan Ragazza Segreta WAJIB FOLLOW, VOTE DAN COMENT! | Belum di revisi author lgi males revisi mohon maaf jika ada typo atau kesalahan | Follow Ig khtrh.fzh24_ a...