Tiga puluh enam

886 86 1
                                    

Drap drap drap

Jungkook berlarian di sepanjang koridor rumah sakit. Ia begitu terkejut dan merasa cemas setelah ia mendapatkan kabar bahwa Yoora akan melahirkan hari ini juga.

Dari kejauhan, Seokjin melambaikan tangannya memberi arahan agar Jungkook mendekatinya.

"Bagaimana keadaan Yoora?" Tanya Jungkook setibanya dihadapan Seokjin dengan raut wajah panik.

"Sedang ditangani dokter," jawab Seokjin sambil menepuk pelan pundak Jungkook.

Jungkook membungkukkan badannya, mengatur deru napasnya yang tak beraturan. Matanya terpaku pada sepasang flat shoes.

Ia melakukan x-ray pada orang yang memakai sepasang flat shoes tersebut. Kemudian ditatapnya tajam.

"Untuk apa kau datang kemari?" ujarnya sinis.

"Aku dan dia yang mengantarkan Yoora kemari," ucap Seokjin mendahului Kyulkyung.

"Kim Seokjin-ssi, apa kau baru saja membelanya?" tanya Jungkook dingin.

"Tidak aku-"

Kyulkyung memegang tangan Seokjin, kemudian ia menggelengkan kepalanya pelan dan menyuruh Seokjin untuk membungkam mulutnya rapat-rapat.

"Aku datang kemari hanya untuk meminta maaf, kepadamu dan Yoora eonni," ucap Kyulkyung sendu.

Jungkook menatap Kyulkyung datar. Ia tak peduli pada Kyulkyung yang kemari untuk mengucapkan permintaan maaf.

Kyulkyung menarik napasnya dalam-dalam dan menatap manik mata Jungkook dengan penuh keseriusan.

"Maafkan aku oppa, delapan bulan yang lalu aku benar-benar kehilangan akal sehatku. Aku sekarang menyesal dengan apa yang aku perbuat. Aku terlalu dibutakan oleh harta dan jabatan. Sebenarnya aku tidak terlalu mencintaimu. Aku hanya mengagumimu, karena jabatanmu dan harta yang kau miliki. Dan Seokjin oppa,-"

Kyulkyung beralih menatap Seokjin.

"Aku sebenarnya tidak mencintaimu, bahkan mengagumimu saja tidak. Itu kulakukan hanya sekedar menambah popularitasku dan skenario yang dibikin oleh perusahaan saja. Kau begitu populer dikalangan masyarakat. Tentu saja, untuk karirku akan sangat begitu beruntung. Tapi, kini semua hanya tinggal nama. Maafkan aku Seokjin Oppa-tidak- Kim Seokjin-ssi," jelas Kyulkyung panjang lebar.

Suasana begitu hening. Jungkook dan Seokjin sedang bingung memikirkan jawaban apa yang pantas agar tidak terlalu menyinggung perasaan Kyulkyung.

"Aku akan memaafkanmu apabila Yoora juga memaafkanmu. Jika ia berkata tidak, maka aku akan mengikuti perkataannya," ucap Jungkook menatap dinginnya lantai rumah sakit.

"Baiklah, aku akan menunggunya. Semoga ia dan bayi yang ia lahirkan sama-sama selamat dan diberi perlindungan Tuhan," doa Kyulkyung.

"Lebih baik kau pulang Joo Kyulkyung-ssi, proses melahirkan seorang bayi tidak sesingkat yang kau kira," ujar Seokjin menyuruh Kyulkyung agar pulang.

"Kau juga sebaiknya pulang tuan Kim Seokjin-ssi," ucap Jungkook masih dengan nada dingin.

Seorang suster yang tak lain adalah rekan kerja Yoora mendekatkan langkahnya ke arah Jungkook.

"Tuan Jeon Jungkook-ssi, istrimu menunggumu di dalam sana," ujarnya.

"Bagaimana keadaannya suster Lee?" tanya Jungkook khawatir.

"Dia sedikit merasa cemas, kuharap kau bisa mengurangi rasa cemasnya itu dengan mendampinginya," jawab suster Lee.

"Baiklah aku akan hadir di sisinya. Kalian lebih baik pulang. Aku akan mengabari kalian jika kondisi istriku sudah lebih membaik. Dan, Kim Seokjin-ssi,"

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang