Dua puluh enam

7.8K 425 27
                                    

Masih Flashback yo :)

Jungkook melempar semua barang yang berada di jangkauannya. Nyonya Jeon berusaha menghentikan ulah Jungkook namun ia tidak berhasil dan justru kewalahan.

Jungkook menangis keras. Baru kali ini ia merasa seperti seseorang yang dibuang atas pengkhianatan. Tak tanggung-tanggung, putra seorang Tuan Jeon itu mengeluarkan seluruh hal buruk yang membawa malapetaka bagi perusahaannya.

Sudah sebulan Jungkook tidak menemui bahkan mendengar sesuatu tentang Ara. Tunangannya itu kini menghilang entah kemana bersama seseorang yang ia cintai.

Nyonya Jeon meraih putranya yang sedang terduduk lemah tak berdaya, ia memeluknya seerat mungkin dan mengatakan bahwa hal ini akan berlalu dengan cepat.

"Anakku, makanlah sesuatu. Aku sebagai ibumu mengkhawatirkanmu, kau tidak boleh terjatuh hanya karena wanita itu,"

Jungkook masih memandang kosong ke arah lantai dan menggumamkan kalimat yang tidak jelas.

Sekretaris Han membersihkan pecahan-pecahan kaca, mencari benda-benda tajam dan menyingkirkannya tanpa sepengetahuan Jungkook. Ia hanya takut bahwa Jungkook akan melakukan tindakan yang lebih mengerikan.

Nyonya Jeon mengambil nampan berisikan semangkok bubur dan segelas air putih. Dia mengambil sesuap sendok lalu menghadapkannya di mulut kering milik Jungkook.

"AAA! Buka mulutmu!"

Jungkook tetap mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Kondisinya sekarang ini sedang tidak mood dalam urusan makanan. Bahkan perutnya tidak merasa lapar sedikitpun.

"Jungkook-a, buka mulutmu!"

Jungkook tetap bergeming pada tempatnya tanpa membuka mulut sedikitpun.

"Tanganku lelah jika terus-terusan seperti ini. Buka mulutmu,"

Nyonya Jeon terus merengek karena Jungkook tak ingin membuka mulutnya sedikitpun. Ia menengadahkan kepalanya ke atas, bulir-bulir air mata yang ingin ia jatuhkan tertahan di pelupuk mata. Ditatapnya sekretaris Han yang tengah menunduk lesu.

"Sekretaris Han, aku ingin berbicara denganmu. Mari kita keluar," ujar Nyonya Jeon pelan setelah berdiri disamping sekretaris Han. Ia pun langsung bergegas menuju luar ruangan disusul sekretaris Han yang berada di belakangnya.

Blam

"Apakah kau sudah menyingkirkan semua benda tajam disitu?" ujar Nyonya Jeon panik.

Sekretaris Han mengangguk, kemudian ia memperlihatkan benda yang ia peroleh hari ini dan menyimpannya kembali pada tas plastik yang ia bawa.

"Baguslah. Apa kau sudah menemukan letak keberadaan dia?"

"Saya belum menemukannya Nyonya,"

"Laporkan padaku jika kau menemukannya, jangan lapor pada Jungkook terlebih dahulu," titah Nyonya Jeon yang disertai anggukan sekretaris Han sebagai jawaban.

🍃

Hwang Ara. Gadis itu benar-benar merasa terpuruk saat ini. Tangannya bergetar hebat saat ia memegang alat uji kehamilan dan terdapat dua garis disana.

Ia hamil. Seorang Hwang Ara hamil. Bukan anak Jungkook, melainkan anak dari mantan kekasihnya, Kwon Daehyun.

Ara menangis kencang di tengah heningnya ruangan yang baru saja ia singgahi. Setelah membuat tamparan yang begitu keras pada Jungkook, ia memutuskan menghilang untuk tinggal bersama Daehyun untuk sementara waktu.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang