Tiga puluh empat

1K 105 5
                                    

Enam bulan telah berlalu. Semenjak kejadian konferensi pers yang diadakan Jungkook enam bulan yang lalu, kini membuat Yoora dan Jungkook hidup lebih nyaman daripada sebelumnya.

Kandungan Yoora pun juga sudah menginjak delapan bulan. Yang artinya, tak lama lagi ia akan mengeluarkan buah hatinya.

Dan sudah dua bulan pun Yoora dan Jungkook tak kembali pada kediamannya melainkan mereka menginap di rumah orang tuanya Yoora.

"YA! JEON JUNGKOOK!"

"JEON JUNGKOOK-SSI!"

"YAAAAAAA!"

"SIALAN!"

Ceklek

"Ada apa?"

Jungkook berdiri di ambang pintu dan menatap wajah istrinya bingung.

"Aku haus. Aku ingin soda yang dicampur dengan yogurt. Tolong bikinkan untukku,"

"Soda?"

"Eung,"

Yoora mengedip-kedipkan matanya, memohon pada Jungkook agar suaminya itu segera menuruti keinginannya.

"Tidak!" ujar Jungkook tajam.

Angan-angan Yoora yang ingin meminum sebotol yogurt dicampur dengan soda kini terjatuh. Yoora mendelik sebal ke arah Jungkook.

"Tidak katamu?!"

"Soda tidak baik untukmu sayangku,"

Jungkook memegang perut buncit Yoora dan mengelusnya pelan. Ia menatap halus pada sorot mata Yoora yang sudah menunjukkan bahwa dirinya sedang marah.

"Baiklah. Aku akan bikin sendiri," ujar Yoora pada akhirnya.

Yoora menepis tangan Jungkook dan bergegas menuju dapur. Ia tak peduli dengan Jungkook yang sudah berulang kali menahannya menuju ke dapur. Tapi usaha Jungkook sia-sia. Tenaganya tidak sekuat Yoora yang sudah berulang kali menahan aksinya.

"Apakah dulu ibuku ketika hamil juga sekuat dirimu?" gumam Jungkook keheranan. Ia pun pada akhirnya tak ambil pusing dan cukup mengamati Yoora agar istrinya itu tak terlalu banyak meminum soda.

🔫

Tok tok tok

"Masuklah,"

Krekk

"Apa kau sudah makan?"

Kyulkyung menatap datar, kemudian menggeleng.

"Aku membelikanmu beberapa makanan dan air untukmu,"

"Taruh saja disitu." ucap Kyulkyung acuh.

"Kyulkyung-a,"

"Hm?"

"Sampai kapan kau mau terus menerus hidup bersembunyi seperti ini. Semenjak berita itu beredar, kau mengurung diri disini selama 6 bulan. Apa kau tidak merasa membutuhkan udara segar di luar sana?"

Kyulkyung mematikan rokok yang sedari tadi dihisapnya lalu berjalan mendekat menghampiri orang tersebut.

"Minho-ssi. Aku sangat sangaatt berterimakasih kau sudah mau menolongku. Tapi kurasa, kau sudah terlalu ikut campur dalam urusanku,"

Kyulkyung mengusap pelan pipi Minho sambil tersenyum sinis. Ia mendekatkan kepalanya ke arah dada bidang milik Minho, sementara Minho menahan nafas serta mengatur ritme jantungnya agar tak perlu berdetak terlalu kencang.

"Waaahhh... jantungmu berdetak begitu cepat! Jangan-jangan, selama ini kau menyukaiku ya?"

Muka Minho merah padam. Kyulkyung menatap Minho menanti sebuah jawaban.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang