"Bagaimana keadaan istriku?"
"Dia dan kandungannya baik-baik saja. Dia syok karena pingsan. Mungkin sebentar lagi ia akan sadar,"
Jungkook mengambil nafas lega. Dokter yang menangani Yoora berpamitan untuk memberi ruang antara Jungkook dan Yoora.
Setelah dirasa tenang. Jungkook meraih kursi dan menempatkannya di sisi ranjang dimana Yoora terbaring. Jungkook meraih tangan Yoora lalu ia genggam dengan erat.
"Untung kau baik-baik saja," ucap Jungkook lirih.
Ia menatap sendu wajah Yoora dan mengelus pipinya dengan kasih sayang. Ia terlalu khawatir pada gadisnya ini, bahkan ia rela kebut-kebutan di jalan dan berlarian di sepanjang rumah sakit untuk mencari keberadaan Yoora.
"Kau membuatku khawatir. Aku kan sudah mengatakan bahwa kau hanya perlu berdiam diri saja dirumah, jangan keluar,"
"Hah....Tidak. Ini semua salahku,"
Jungkook merutuki dan memaki dirinya sendiri. Ia begitu ceroboh meninggalkan Yoora sendirian di dalam apartement sedangkan ia sibuk berkeliaran di dalam perusahaannya.
Drrrttt Drrrtt
Saku jas Jungkook bergetar. Ponselnya berdering menandakan adanya panggilan masuk. Jungkook melihat layar ponselnya kemudian menggeser tombol jawab.
"Ya? Halo?"
"Ini dengan pihak kepolisian. Kami mendapat laporan bahwa terjadi kericuhan di kediaman anda dan kami sudah menangkap para pelaku yang membuat kericuhan. Sebaiknya, kami apakan?"
Jungkook sempat berpikir sejenak. Tindakan apa yang pantas diambilnya dalam menghukum pelaku kericuhan di kediamannya.
"Tunggu sebentar. Aku akan segera kesana,"
🔫
"Oh? Kau sudah sadar?!"
Yoora mengerjap-kerjapkan matanya mengkoordinasi cahaya yang masuk dimatanya.
"Apa yang terjadi?" ucap Yoora setelah dirasa penglihatannya kembali normal.
"Ah. Aku tidak tahu kejadiannya secara detail. Tunggu saja suamimu datang," ujar eomma Yoora sembari membantu putri kesayangannya untuk mengubah posisinya menjadi duduk.
Yoora memperhatikan sekelilingnya. Jungkook tidak hadir disana, hanya ada keluarganya yang sedang menemani dirinya.
"Eomma, dimana Jungkook?" tanya Yoora bingung.
"Di kantor kepolisian," jawab
"Hah?!" ujar Yoora kaget setelah mendapati jawaban dari eommanya. Sedangkan nyonya Kim mencoba menenangkan Yoora agar ia tidak syok dan jatuh pingsan lagi.
"Jangan terkejut. Aku tidak tau suamimu sedang mengurus apa disana, yang kutau kau sudah sadar sekarang," ujar nyonya Kim.
"Eomma. Apa ada hal buruk yang tidak kuketahui? Aku tidak mengerti. Kenapa aku dilempari telur dan beberapa pertanyaan yang tidak kumengerti? Apa aku ketinggalan berita?" tanya Yoora yang semakin bingung akibat kondisi yang kini sedang dirasakannya.
Yoora memang tidak pernah mengikuti alur berita yang di infokan di televisi. Bahkan, berita dari ponselnya pun sangat jarang ia buka akibat dia terlalu malas dan sibuk oleh pekerjaan di rumah sakit.
"Ini,"
Nyonya Kim dengan pasrah menyerahkan tab miliknya yang terpampang jelas sebuah berita yang dirasanya sulit untuk dimengerti baik nyonya Kim sendiri maupun Yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Ridiculous Matchmaking [Jjk]
Fiksi PenggemarTAMAT Judul lama : It's time to get married. Sinopsis: Disinilah kita. Dua makhluk ciptaan-Nya yang tengah melakoni kehidupan sepasang suami istri dari hasil perjodohan konyol yang orang tua kami harapkan. Seiring berjalannya waktu. Semilir bergan...