Tiga puluh tujuh - End

1.6K 96 6
                                    

Sudah 3 bulan berlalu semenjak Yoora dinyatakan boleh pulang ke rumah selepas persalinan terjadi.

Rumah tangga Jungkook dan Yoora kini tengah dilanda kesibukan akibat bentrokan antara urusan rumah tangga dan pekerjaan yang dianut oleh masing-masing.

Yoora dan Jungkook saling bergantian untuk menjaga putra kesayangannya. Sayangnya, untuk hari ini kontrak cuti Yoora sudah berakhir dan mengharuskan Yoora untuk kembali bekerja.

"Jungkook-a, ini kutinggalkan beberapa asi-ku didalam botol susu ini. Jangan lupa berikan kepada Subin pada waktu yang telah kutentukan!"

Yoora membetulkan kancing kemeja yang ia gunakan serta membetulkan sedikit poninya yang berantakan.

Yoora menatap gerak gerik Jungkook yang tengah merasa gemas terhadap putranya.

"Jungkook-a," panggil Yoora.

"Hm?" Jawab Jungkook tanpa menatap mata Yoora karena sudah asik bermain dengan Subin.

"Kau tau cara mengenakan popok yang benar?"

Jungkook sempat membeku kemudian menatap serius mata Yoora seakan-akan bahwa ia telah jago dalam hal itu.

"Tentu saja aku tau. Kau fokus saja bekerja, serahkan Subin padaku. Hari ini aku akan berperan menjadi seorang Ayah sekaligus seorang ibu," ucapnya semangat.

Hati Yoora yang semula tampak gelisah kini sedikit mereda karena ia percaya dengan ucapan suaminya.

"Semoga saja tidak terjadi apa-apa," batin Yoora dalam hati.

"Yasudah aku berangkat. Kau yang betul ya menjaga putraku!" omel Yoora sambil menatap tajam manik mata Jungkook

"Ini putraku juga! Hussss.... sudah sana berangkat!!"

"Aku berangkat,"

"Hm. Hati-hati dijalan,"

Selepas Yoora meninggalkan Jungkook beserta Subin dirumah, Jungkook mengambil mainan bayi untuk ia berikan kepada putranya.

"Subin-a, jika kau anak yang pintar. Goyangkan mainan ini dengan semangat!" ucap Jungkook gemas.

Subin memandangi sebuah mainan yang ia genggam berbentuk setengah lingkaran dan terdapat bunyi gemericik di dalamnya. Awalnya ia menatap Jungkook bingung, namun lambat laun ia merasa paham dengan arah pembicaraan Jungkook.

"Amamam mamam~" ujar Subin kemudian melempar mainan yang Jungkook berikan.

"Kau tidak suka mainan ini rupanya?"

Subin terdiam dan Jungkook bingung harus bagaimana.

Jungkook berjalan menuju dapur dan membuka kulkas. Ia mencari botol susu yang Yoora maksud. Setelah ia mendapatkannya, Jungkook segera kembali kehadapan putranya.

"Bagaimana dengan susu? Kau pasti lapar,"

Subin mengerucutkan bibirnya tanda menolak. Matanya terlihat ingin menangis.

Oh! dan benar saja, detik berikutnya Subin menangis dengan kencang.

Jungkook mencoba meraba pada bagian popok, namun popok tersebut tidak terasa berat dan bau.

"Ya Tuhan, aku benar-benar menyepelekan perkataan istriku. Aku harus melakukan apa agar Subinku tenang?"

Dalam keadaan genting Jungkook sempat termenung ditemani isak tangis putranya yang kian menjadi.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang