Dua puluh empat

5.9K 427 19
                                    

"Kau baik-baik saja?" ujar Yoora menangkap raut wajah Jungkook yang berubah menjadi pucat.

"Ya. Aku baik-baik saja,"

Yoora menuntun Jungkook menuju kamar mereka dan membantu mendudukan Jungkook di atas ranjang.

"Kau ingin minum? Akan ku ambilkan,"

"Tidak usah. Tetaplah disini,"

Yoora menuruti perkataan Jungkook dan duduk di sebelahnya. Sesekali Yoora mengusap-usap pelan punggung Jungkook dan mengelus-elus belakang kepalanya.

"Kau tidak perlu bersusah payah untuk menceritakan masa lalumu kepadaku. Aku takut kau akan jatuh sakit seperti kemarin,"

"Tidak. Aku akan menceritakannya sekarang, aku hanya ingin terbuka dan tidak ingin menutup-nutupinya lagi,"

"Baiklah, ceritakan saja semampumu. Kalau tidak kuat, kau bisa berhenti dan lanjutkan saja kapanpun kau mau,"

Jungkook mengambil napas panjang dan mengeluarkannya dengan pelan. Ia menatap manik-manik mata Yoora dengan serius. Ia harap Yoora mengerti dengan kondisinya dan mampu menerimanya walaupun ia melakukan kesalahan di masa lalu.

"Mungkin kau sudah mendengar cerita ini dari ibuku atau sekretaris Han, atau mungkin kau sudah melihat wajah seorang wanita yang berada di ruang kerjaku,"

Yoora terdiam untuk mendengarkan tutur kata yang ingin disampaikan oleh Jungkook kepadanya.

"Wanita itu merupakan mantan tunanganku dan ia meninggal sebulan sebelum pelaksanaan pernikahan kita. Ia bunuh diri... karenaku," ujar Jungkook berkata lirih.

🔫
Peringatan! Yg gasuka bisa di skip!

Ada adegan 18+, yg gamau baca lgsg di skip ya!

Flashback mode on

"Ya! Jeon Jungkook!"

Jungkook menoleh dan tersenyum hangat mendapati gadis yang ia cintai dan akan menjadi istrinya itu datang berlarian ke arahnya.

"Jangan berlari. Kau nanti bisa terjatuh!" protes Jungkook.

"Kau pikir aku anak kecil? Aku sudah dewasa dan tidak mungkin aku akan terjatuh,"

Jungkook membenarkan letak poni yang menutupi mata gadis yang ia cintai. Gadis itu tersenyum menambah desiran halus dihati Jungkook.

"Sudah. Mari kuantar kau pulang, kau kan lelah sehabis kelas soremu,"

Jungkook mengambil alih tas yang dibawa oleh gadisnya itu dan menggenggam erat tangannya.

"Jungkook-ah, maukah kau mengantar ku ke perpuskaan pusat kota? Aku ingin meminjam beberapa buku literatur yang bisa kupakai untuk makalahku nanti,"

"Baiklah. Aku akan mengantar dan menemanimu kesana,"

"Ah tidak usah. Kau hanya cukup mengantarku saja,"

"YA! HWANG ARAAAA!!!"

Jungkook dan gadis di sebelahnya itu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang gadis lainnya tengah berlari-lari ke arah mereka.

"Itu temanmu?"

"Iya,"

"Oh? Ini pria tampan yang sering kau ceritakan? Apakah kau yang akan menjadi suami seorang Hwang Ara?"

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang