Dua puluh tujuh

5K 309 36
                                    

Masih flashback lagi ya

Dengan pakaian rapi dan wajah pucatnya. Jungkook memberikan setangkai bunga berwarna putih dan menundukkan kepalanya memberi doa dan penghormatan terakhir bagi seseorang yang pernah mengisi kehidupannya.

Tiga hari berlalu setelah pertemuannya dengan Ara, gadis itu dikabarkan sudah tak bernyawa di rumah yang ia singgahi bersama Daehyun. Ara ditemukan tak bernyawa setelah membunuh dirinya sendiri dengan mengonsumsi pil-pil zat adiktif yang dikoleksi Daehyun. Sedangkan Daehyun sendiri, kini tengah berurusan dengan pihak kepolisian.

Selesai berdoa. Jungkook memegang bingkai foto yang menampakkan wajah tersenyum milik Hwang Ara. Diusapnya pelan lalu ia memeluknya dengan perasaan kehilangan.

"Ara-ya, kenapa kau memilih jalan yang seperti ini. Padahal aku berdoa pada-Nya agar kau selalu diberi kebahagiaan. Aku ingin melihatmu bahagia walau tak bersamaku. Tapi... kenapa?" ujar Jungkook lirih. Ia menundukkan kepalanya semakin dalam di dadanya. Tubuhnya bergetar hebat karena ia sedang menangis.

Sekretaris Han menghampiri Jungkook dan mengusap pelan punggung miliknya.

"Sudahlah, kau jangan menangis. Ara nanti melihatmu dengan wajah yang bersedih," ujar sekretaris Han.

Jungkook menengadahkan kepalanya ke atas dan mengusap air mata yang berada di pelupuk mata maupun di pipinya.

Jungkook meletakkan kembali bingkai itu di tempat seperti sedia kala. Menatap sendu wajah Ara dan mengucapkan ikut berduka pada keluarga Ara.

"Maafkan aku eommonim, aboenim, karena tidak menjaga Ara dengan baik," ujar Jungkook.

"Kau tidak bersalah. Tak perlu meminta maaf pada kita. Justru aku yang seharusnya meminta maaf atas perlukan buruk Ara kepadamu Jungkook-ssi. Mohon maafkan kesalahan yang telah diperbuat anakku," ujar Nyonya Hwang mengebow meminta maaf.

Jungkook dengan cepat membangunkan Nyonya Hwang yang sedang memberi hormat untuk dirinya. Ia tidak ingin menerima perminta maaf-an dari orang tua Ara, karena sedari awal ia sudah memaafkannya.

"Kalian tidak perlu meminta maaf kepadaku. Aku sudah memaafkannya. Itu permintaan Ara yang terakhir kalinya kepadaku," ucap Jungkook dengan nada pelan.

"Terima kasih atas semuanya Jungkook-ssi,"

"Itu sudah menjadi tugas dan kewajibanku eommonim. Kalau begitu, aku pamit untuk kembali ke perusahaan," ujar Jungkook sambil mengebow dan pergi meninggalkan tempat pemakaman Ara.

Flashback end.

🔫

"Jadi, bagaimana kelanjutannya?" ujar Yoora penasaran.

"Selepas dari situ. Badanku menggigil dan dilarikan ke rumah sakit. Aku mengalami syok berat dan demam yang tinggi. Jadi mau tidak mau aku melakukan rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari," ucap Jungkook menjelaskan.

"Setelah itu?"

"Setelah itu aktivitasku kembali seperti biasanya,"

"Kau bohong,"

"Aku mengatakan yang sejujurnya,"

"Lalu, bekas luka sayatan di tanganmu ini karena apa?"

"Ah... itu hanya luka percobaan bunuh diri yang ingin kulakukan dulu,"

Tak

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang