Enam

11.3K 750 7
                                    

"Terciduk kamera sasaeng, Kim Seokjin dan Joo Kyulkyung dirumorkan berkencan!"

Sepekan telah berlalu. Setelah mendengar kabar berita di televisi bahwa pacarku kini sedang berkencan dengan rekan kerjanya.

Oh ayolah! Apakah ini kenyataan? Berita itu benar-benar terlalu mengejutkanku.

Sudah kuhubungi berulang kali melalui telepon dan pesan kepadanya. Namun tak pernah sekalipun dia mengangkat atau membalasnya.

"Dokter Kim! Kau bisa kerja dengan baik tidak hari ini? Apa mau kupotong uang gajimu untuk bulan ini?"

"Maaf. Maafkan aku direktur Nam," aku membungkuk berulang kali.

"Berhentilah mengucapkan kalimat permintaan maaf. Lebih baik kau bekerja dengan lebih giat untuk hukuman yang kuberikan padamu," ucap direktur Nam.

"Sekali lagi maafkan aku. Aku akan lebih giat dan berkonsentrasi lagi direktur Nam!" Ucapku tersenyum memastikan.

"Baiklah aku akan memegang omonganmu, buktikan padaku,"

"Baik,"

Aku membungkuk sekilas kemudian pergi meninggalkan ruangan direktur Nam.

Aku berjalan sambil menundukkan kepalaku. Memikirkan 'dia' yang kini tak ada kabar.

Entahlah, mungkin dia sibuk berargumen bersama para wartawan dan naungannya.

Kuharap, berita itu tidak benar.

Karena kuyakin, seokjin oppa pasti menepis berita-berita buruk itu.

"Dokter Kim!"

Aku menengok perlahan ke arah belakang. Rupanya suster Jang menghampiriku dengan langkah yang terburu-buru.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Pasien di kamar 502 mengalami komplikasi," ucap suster Jang sambil mengatur deru napasnya.

Aku secepat kilat lari menelusuri koridor rumah sakit sampai menemukan sebuah kamar bernomor 502.

Aku meraih gagang pintu lalu kugeser ke arah kiri. Mendekati ranjang pasien dengan terburu-buru. Namun, ranjang pasien terlihat kosong dan membuatku semakin panik.

"Pasien sekarang dimana?" Tanyaku kepada salah satu suster yang berjaga.

"Di ruang operasi, Dokter Cha sudah berhasil membawanya terlebih dahulu," ucapnya.

"Terimakasih,"

🔪

"Untung saja kau datang tepat waktu, kalau tidak nyawanya akan terenggut malam ini juga," ucap Eunwoo.

"Tidak, ini berkatmu. Terima kasih karena kau menyadarinya terlebih dahulu," ucapku.

"Sebagai imbalannya ..."

Tak

"YA!" teriak Eunwoo tak terima ketika sebuah papan pasien mendarat dengan keras di kepalanya.

"Sengaja," ucapku tertawa geli.

"Kau mau mengajakku bertarung?" Kata Eunwoo sambil mengaitkan lengannya di leherku.

"Uhuk ... Uhuk, Ya! Aku tidak bisa bernapas. Uhuk ... Uhuk," ujarku terbatuk-batuk.

"Rasakan serangan balik dari seorang Cha Eunwoo, HUAHAHAHA," ujar Eunwoo.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang