Dua puluh

7.8K 556 28
                                    

Satu bulan telah berlalu. Rumah tangga Yoora dan Jungkook berlalu seperti rumah tangga orang pada umumnya.

Hanya saja sedikit berbeda daripada biasanya. Kini, Yoora sering sekali merasakan kelelahan dan temperamen yang buruk ketika berhadapan dengan Jungkook.

Dan pada akhirnya, Jungkook lebih memilih mengalah daripada ia terus bertengkar dan pada akhirnya ia kewalahan menghadapinya.

"Ekhem. Sekretaris Han, apa kau bisa menolongku?" ujar Jungkook setelah sekretaris Han berhenti memberikan ceramah tentang bisnis yang baru saja mereka kembangkan.

sekretaris Han menatap bingung pada Jungkook. Tak seperti biasanya Jungkook meminta bantuan kepadanya dengan raut wajah yang serius.

"Dengan senang hati aku akan membantumu. Apa yang bisa kubantu?"

"Bisakah kau mengawasi aktivitas rumah sakit tempat istriku bekerja akhir-akhir ini?"

"Baik sajangnim. Tapi kenapa kau perlu mengawasinya?"

"Entahlah. Akhir-akhir ini ketika istriku sehabis pulang kerja ia selalu sensitif terhadapku dan mengatakan dirinya terlalu lelah karena sehabis bekerja,"

"Baik, nanti akan saya hubungi pihak rumah sakit dan memantau aktivitas istri anda akhir-akhir ini,"

"Terimakasih banyak sekretaris Han,"

"Tidak apa-apa, itu tugasku untuk melayanimu. Kalau, begitu aku akan kembali ke ruanganku," ujar sekretaris Han sedikit memberikan bow dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Ada apa dengan Yoora? Haruskah aku pulang lebih awal?" batin Jungkook.

Jungkook menyambar jaketnya dan memutuskan untuk pulang lebih awal.

🔫

"Kau datang lebih cepat dari yang kuduga,"

Yoora meletakkan tas selempangnya di sofa dan mulai membantu Jungkook yang sedang sibuk di dapur.

"Kau tidak usah membantu. Biar aku saja yang akan memasakan makanan enak untukmu," ujar Jungkook sambil memeluk Yoora dari belakang dan menuntunnya untuk menjauh dari dapur.

Yoora mengernyit heran. Kemudian memutar menghadap belakang untuk menghadap Jungkook.

"Apa kau sakit? Tidak seperti biasanya kau seperti ini,"

Yoora memegang dahi Jungkook untuk memastikan apakah ia demam atau tidak. Jungkook menepis pelan tangan Yoora, lalu ia genggam dengan erat.

"Tidak, aku tidak sakit. Kau sudah melihat kotak bingkisan diatas meja tamu?"

"Apa kau meletakkan sesuatu disana?"

"Kau belum melihatnya? Kalau begitu, bukalah."

Yoora semakin bingung. Ia memutuskan untuk membuka sebuah kotak yang dimaksud oleh Jungkook. Sementara Jungkook kembali lagi ke dapur untuk menata makanan agar tersaji di meja makan.

"Hm? Apa ini? Sebuah boneka?" ungkap Yoora setelah mengetahui isi didalam kotak tersebut adalah sebuah boneka.

Yoora memeluk boneka yang diberikan oleh Jungkook dan membawanya menuju ke dapur.

"Sangat mirip denganmu," kata Jungkook saat melihat Yoora memeluk boneka itu dengan bibir manyun.

"Apa aku anak kecil? Kenapa kau memberiku boneka?"

"Kau tidak suka?"

"Bukan seperti itu, kau seperti menganggapku layaknya anak kecil,"

Jungkook menaruh piring terakhirnya di atas meja makan dan tertawa mendengar ocehan Yoora.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang