Dua puluh delapan

1.6K 163 9
                                    

"Kau menepati janjimu," ujar Seokjin sumringah sambil mempersilahkan Yoora duduk dihadapannya.

"Tentu saja. Kau ingin membicarakan apa?" tanya Yoora.

"Ah itu, aku bertanya-tanya, apakah benar foto-foto yang kau kirim di lineku itu benar-benar dia?" tanya Seokjin penasaran.

"Bukankah wajah dan postur tubuhnya sudah jelas? Seharusnya kau mengenali setiap wajah dan tubuh wanitamu bukan?"

"Tidak. Dia bukan wanitaku. Sejak awal aku tidak pernah menerima dia menjadi wanitaku Yoora-ya," ujar Seokjin lirih. Ia menyeruput ice americano yang ia pesan dan menunduk sendu.

"Bagaimana bisa tidak? Jelas-jelas sudah diberitakan?"

"Itu hanyalah rekayasa berita dan omong kosong perusahaan. Kau tau sendiri kan Joo Kyulkyung wanita yang sangat berpengaruh dalam dunia aktor dan aktris?"

Yoora terdiam, ia mengelola setiap maksud dan omongan yang dibicarakan oleh Seokjin.

"Aku tidak tahu menahu soal dunia kalian,"

"Terus, sekarang apa yang akan kau lakukan?"

"Tunggu saja moment yang pas,"

Yoora meminum ice tea yang ia pesan. Lalu melirik jarum jam di tangannya.

"Apa kau tidak sibuk pada hari ini?" tanya Yoora.

"Tidak. Aku diberikan waktu untuk berlibur oleh manajerku,"

"Hm,"

Hening. Mereka berdua sama-sama terdiam dan sibuk akan pikirannya masing-masing. Yoora sibuk menatap ke sekeliling arah, sedangkan Seokjin sibuk memainkan ponselnya.

"Kau ada waktu luang? Mari kita pindah tempat," ujar Yoora secara tiba-tiba.

Seokjin memperhatikan sekelilingnya. Menyadari akan ucapan Yoora, ia menggangguk dan pergi meninggalkan cafe tersebut bersama dengan Yoora.

🔫

"Ada apa sajangnim?" tanya sekretaris Han memperhatikan Jungkook yang sedang menatap sebal layar ponselnya.

Jungkook menggumam tidak jelas. Ia melirik sekretaris Han sekilas lalu balik lagi menatap layar ponselnya.

"Kau sedang menunggu seseorang?" tanya sekretaris Han lagi.

"Aku sedang menunggu panggilan dari istriku," jawab Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya sedetik pun pada layar ponselnya.

"Ada apa dengan Nyonya? Apa kalian bertengkar lagi?"

Jungkook menatap sekretaris Han dengan kesal.

"Astaga... kami tidak bertengkar,"

"Lalu?"

"Dia pergi bersama pria itu!" jawab Jungkook sebal.

Sekretaris Han terdiam. Dia memikirkan sosok pria itu, namun otaknya tidak sampai.

"Mohon maaf, siapa yang sajangnim maksud?" tanya sekretaris Han bingung.

Jungkook berdiri dari tempat duduknya dan dengan cepat mengambil jas kerjanya.

"Batalkan dulu kontrakmu dengan Joo Kyulkyung, baru kau boleh mengetahui apa yang sedang kurahasiakan,"

Ucapan Yoora terngiang-ngiang kembali dalam pikiran Jungkook. Jungkook pun bergeming pada tempatnya dan kembali lagi ke tempat duduk yang semula ia duduki dengan kesal.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang